INFOKINI.NET, KOTA KUPANG – Pemerintah Kota Kupang siap mendukung pembangunan gedung Gereja GPdI Yordan di Kelurahan Nunbaun Sabu, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Dukungan tersebut disampaikan Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Kupang, Yanuar Dally SH, M.Si saat menghadiri acara peletakan batu pertama gedung Gereja tersebut, Jumat (30/4).
Menurutnya Gereja sangat berperan dalam meningkatkan iman jemaat kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga merupakan mitra dalam mewujudkan program-program pemerintah Kota Kupang dalam hal keagamaan, terutama di tengah kewaspadaan pandemi covid 19 saat ini.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang itu menambahkan pembangunan Gereja GPdI Yordan ini adalah bentuk nyata dari tekad dan keyakinan seluruh jemaat, bahwa pelayanan Gereja ini akan terus berkembang.
Yanuar juga menekankan tentang pentingnya sinergitas semua pihak baik Gereja, pemerintah dan masyarakat, karena dengan saling bergandengan tangan antara ketiga elemen ini, menjadi modal dalam memperkuat dan mendorong kemajuan pembangunan di berbagai bidang bagi masyarakat termasuk Gereja.
Ditambahkannya dalam setiap tahapan perkembangan Gereja di mana saja, termasuk GPdI Yordan Nun Baun Sabu pasti menghadapi berbagai tantangan. Namun tentu jemaat tetap memiliki keyakinan bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya. Mengingat akan sejarah terbentuknya Gereja GPID Yordan yang dimulai sebagai pos pelayanan kemudian menjadi gereja yang kokoh tentunya tak terlepas dari adanya campur tangan Tuhan.
Dalam konteks pembangunan gereja GPdI Yordan Nunbaun Sabu ini Pemerintah Kota Kupang mengajak pengurus gereja untuk juga terus menjalin kerja sama dengan pemerintah sebagai mitra pelayanan Gereja.
Di akhir sambutannya, Yanuar mengimbau kepada seluruh pengurus Gereja, jemaat dan semua undangan yang hadir agar dalam menjalankan rutinitas tetap patuh pada protokol kesehatan di tengah pandemi covid 19.
Ketua tim pembangunan gedung Gereja GPdI Yordan, Dr. Hendrik A. E. Lao, M.Pd dalam laporannya menjelaskan bahwa awal mula GPDI Yordan terbentuk dimulai sebagai Pos Pelayanan pada tahun 1991 dengan jumlah jemaat 8 jiwa. Pada tahun 1995 Gereja ini menjadi Gereja mandiri dengan jemaat tetap sebanyak 130 jiwa saat ini. Pertambahan jemaat, dengan pelayanan yang terus berkembang dan keterbatasan fasilitas, terutama gedung gereja merupakan alasan perlunya pembangunan gedung gereja yang cukup dalam menjangkau serta mendukung pertumbuhan jemaat dan berbagi rangkaian pelayanan yang memadai.
Kepala Majelis Daerah (MD) GPdI NTT, Abaraham Nenobais dalam sambutannya mengungkapkan bahwa saat ini Sinode sedang berkonsentrasi pada Gereja-Gereja Pentakosta di seluruh NTT yang tertimpa musibah pasca badai seroja.
“Kita sedang melihat dalam skala prioritas bagaimana membantu gereja-gereja yang terdampak bencana badai seroja, karena tentu membutuhkan dukungan finansial yang cukup banyak dimasa pemulihan setelah badai,” ungkapnya.
Karena itu bersama pengurus MD GPdI NTT dia berjanji akan mencatat pergumulan saat ini sebagai pesan bagi sinode untuk ikut diperhatikan, dalam upaya mendukung jemaat Gereja Yordan dalam proses pembangunan gedung gereja baru. (*/Pkp)