INFOKINI.NET, LEMBATA – Penjabat Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Marsianus Jawa, M. Si menyampaikan terima kasih kepada Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki) yang sudah 8 tahun berada di Lembata berkarya memberantas penyakit malaria.
“Atas nama pemerintah daerah saya menyampaikan terima kasih kepada perdhaki yang sudah 8 tahun berkarya di daerah ini,” ungkap penjabat bupati Marsianus saat membuka kegiatan Talk show integritas, strategi, inovasi dan implementasi, eliminasi malaria di kabupaten Lembata, bertempat di halaman Paroki Kristus Raja Wangatoa, Sabtu (29/4/2023) malam.
Dikatakannya, memang hari ini isu tentang malaria kurang menjadi topik trending.
“Hari ini kita lebih banyak bicara soal Covid dan lain-lain. Tetapi kalau kita lihat ke belakang, daerah kita dan negara kita ini malaria menjadi penyakit pertama yang memakan korban jiwa,” kata orang nomor satu di kabupaten Lembata ini.
Oleh karena itu, lanjutnya, ada program ini, pemerintah daerah menyampaikan banyak terima kasih.
“8 tahun sudah berada di sini. Kiranya program ini walaupun berakhir, masih ada kader-kader di desa yang menjadi binaan itu tetap berkarya di bidang pemberantasan malaria,” tegas mantan kepala inspektorat provinsi NTT itu.
Pada kesempatan yang sama, Deken Lembata, Romo Philipus Sinyo Da Gomes menyampaikan apresiasi kepada perdhaki.
“Sungguh saya merasa gembira dan bangga atas terlaksananya kegiatan malam hari ini. Ini merupakan kegiatan yang paling pertama kali terjadi dalam kaitannya dengan program malaria di kabupaten Lembata,” ucap Romo Sinyo Da Gomes.
“Apresiasi yang tinggi kami berikan kepada SSR Dekenat Lembata yang bekerja sama dengan Paroki Kristus Raja Wangatoa,” sambungnya.
Program Malaria ini, katanya, sudah berjalan selama 8 tahun di kabupaten Lembata sejak 2015.
“Dalam pengalaman dan pengamatan kami sebagai deken, kami boleh mengatakan bahwa program malaria di kabupaten Lembata ini sudah berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang sangat baik menurut kami patut dipuji,” tandas deken Lembata.
“Oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih berlimpah kepada Perdhaki pusat yang sudah memilih Lembata sebagai wilayah sasaran program. Dan sudah terus mendampingi dan melaksanakan program malaria itu di Lembata,” lanjut RD. Sinyo Da Gomes.
Dijelaskannya, Perdhaki hadir di sini kerja sama dengan keuskupan Larantuka dan keuskupan Larantuka telah menunjuk Dekenat Lembata sebagai lembaga Gereja yang menaungi kehadiran perdhaki di Dekenat ini.
“Perdhaki dalam hal ini program malaria memiliki struktur yang namanya SSR. Di wilayah namanya SSR. Lembata berada di wilayah SSR Kupang, dulu berada di SSR Ende dan baru tahun ini dialihkan ke wilayah SSR Kupang. Di tingkat kabupaten namanya SSR,” tukas RD. Sinyo Da Gomes.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah kabupaten Lembata yang sudah 8 tahun membangun kerja sama yang sangat baik dengan SSR kabupaten Lembata dalam rangka pelaksanaan program malaria di kabupaten Lembata.
“Kemitraan yang diberikan ini sungguh kami rasakan. Dan sangat membantu pelaksanaan program malaria di kabupaten ini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Pastor Paroki Kristus Raja Wangatoa, DPP dan seluruh umat paroki yang bersedia mengikuti kegiatan hari malaria di malam hari ini,” imbuhnya.
“Mudah-mudahan pelaksanaan kegiatan malam hari ini dan esok hari nanti berjalan dengan lancar dan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat di kabupaten Lembata dan Dekenat,” pungkas Deken Lembata, RD. Sinyo Da Gomes.
Untuk diketahui, dalam Talk show malam ini menghadirkan 6 Narasumber diantaranya, Quinus Irenius Suciadi selaku Kepala dinas kesehatan kabupaten Lembata, Maria B. Kurniawati Beyeng, SKM, kepala bidang P2P, RD. Kristoforus Soge, Badan Pengawas SSR sekaligus Pastor Paroki Kristus Raja Wangatoa, Etik Purwanti, S. Ag, Program SSR, Yoseph Raya, S.Sos, kepala dinas PMD kabupaten Lembata, Hubertus Benediktus Holo, SE, Koordinator Substansi Fasilitas Keuangan dan Aset Desa dan dipandu moderator, bung Fredy Wahon. **Will