INFOKINI.NET, KOTA KUPANG – Pasar KATEMAK ( Pameran dan Bazar Karya Teman-teman Kupang ) dilaksanakan pada tanggal 17 sd 18 Mei 2019 bertempat di Taman Nostalgia Kupang.
Kegiatan tersebut di motori oleh Awardee Beta Baper yang didukung oleh Perkumpulan Pikul yang bertujuan untuk membuka akses bagi warga Kota Kupang dan aktifitasnya dapat bertemu, belajar dan me dukung gerakan kewirausahawan sosial dan komunitas lokal di Kupang, kearifan lokal, kampanye pengurangan sampah plastik bagi masyarakat khususnya anak muda.
Beta Baper ( Belajar Pertanian dan Penghidupan Berkelanjuran ) yang di Ketuai oleh Hedwig Boimau mengatakan bahwa “Pasar KATEMAK ini akan dilaksanakan satu bulan sekali guna memberikan akses/ peluang bagi pelaku usaha untuk memasarkan hasil produksinya berupa olahan makanan dari hasil pertanian, hasil tenun dan beberapa produksi dari berbagai Desa di wilayah Kupang dan sekitarnya sehingga dapat membantu mensejahterahkan keluarga sekaligus mensosialisasikan kurangi penggunaan sampah Plastik karena perlengkapan yang digunakan oleh pelaku usaha tidak diperbolehkan menggunakan plastik, namun panitia menyediakan bahan dari kertas.” ucap Hedwig.
Momentum ini menjadi suatu peluang dan kesempatan bagi komunitas Bhayangkari Cabang Satbrimobda NTT untuk mengikutinya dengan mempromosikan Usaha Kecil Menengah Teratai yaitu Makanan Tradisional Pecel Pincoek Kelor.
Konsep perlengkapan yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut juga serba Bambu dengan menyajikan sayur mayur yang segar hasil jual beli dari pelaku usaha yang berada dilokasi tersebut.
Ketua Bhayangkari Cabang Satbrimobda NTT yang diwakili oleh Ny.Efna Sastrawan menanggapi “kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kita sebagai Ibu dan orang tua dengan melihat upaya anak muda Kupang yang saling bersinergi membantu para pelaku usaha kecil sekaligus kampanye pengurangan sampah serta promosi kain tenun NTT yang harus terpelihara dengan baik.”
Selain itu, kegiatan yang berlangsung selama 2(dua) hari ini menampilkan karya komunitas orang tuli untuk berkarya dengan keterbatasan mereka sehingga mereka pun turut senang dan bahagia karena diundang mengisi kegiatan Pasar tersebut disela-sela transaksi jual beli.
Yang lebih uniknya, tutur Ny.Wati Yahya salah satu Bhayangkari yang melayani Pecel Pincoek bahwa transaksi jual beli menggunakan mata uang Loit yaitu mata uang yang dibuat dari tempurung kelapa dengan nominal uang yang tertera dan penukaran dilakukan sebelum masuk berbelanja.”
Selama kegiatan berlangsung, produksi Pecel Pincoek Kelor laris manis karena harganya yang sangat terjangkau, murah, dan enak. (HMS)