INFOKINI.NET, KOTA KUPANG – Ketua Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB POBSI), Wempi Wetipo, SH, M.H resmi melantik Direktur Pemasaran Dana Bank NTT Alexander Riwu Kaho menjadi ketua Umum POBSI Nusa Tenggara Timur (NTT) masa bakti 2018-2022.
Acara pelantikan ini, disaksikan oleh Sekretris Jenderal (Sekjen) Ferdinand Risamasu dan PLH Asisten II Walikota Kupang, Ely Wairara dan para undangan, bertempat di ruangan Camplong Swiss Belin Kristal, Selasa (20/11/2018).
Wempi Wetipo, SH, M.H selaku ketua Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB POBSI) dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam organisasi Pobsi ini tidak mengurus tentang uang tetapi lebih fokus bagaimana organisasi ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan setiap anggota Pobsi.
“Saya mengakui bahwa selama masa kepemimpinan saya, konsilidasi perjalanan organisasi ini berjalan dengan sukses,” ungkap Bupati Jayawijaya ini.
Bupati Jayawijaya dua periode ini berharap agar organisasi Pobsi ini dapat berjalan dengan baik, terkontrol sehingga dapat menciptakan atlit-atlit cabang olahraga Biliar yang tidak kalah saing dengan daerah-daerah lain.
“Kalau bermain biliard tidak perlu sekolah tinggi. Tetapi bagaimna kita membina wadah yang sudah ada ini, untuk bisa berprestasi di tingkat Nasional dan tingkat Dunia,” tambah Wempi.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pobsi NTT, Alexander Riwu Kaho, yang baru dilantik, dalam sambutannya mengatakan, Biliar merupakan olahraga yang sudah merakyat di NTT, namun kepengurusannya mungkin harus ditata kembali sehingga Biliard di NTT dapat berprestasi dan berkompetisi di NTT maupun Indonesia.
“Saya kira NTT memiliki potensi yang banyak karena olahraga ini tidak ke mana-mana dan ada di mana-mana. Ada di setiap kelurahan kecamatan dan kota. Biliard ini bukan saja olahraga melainkan hiburan dan juga menjadi media untuk orang bertemu dan bersilahturahmi,” terang Direktur Pemasaran Dana Bank NTT ini.
Lanjutnya, Biliar di NTT bisa mempunyai wadah pengurus dengan melakukan konsolidasi ke seluruh kabupaten dan kota sehingga ada penataan yang jauh lebih baik.
“Pengurus tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari pemerintah Provinsi, Kabupaten dan kota serta Koni maupun seluruh masyarakat NTT yang peduli olahraga biliard ini,” tambah Alex sapaan akrabnya.
Sementara George Hadjoh, selaku wakil ketua KONI NTT mengatakan, Biliard di NTT apabila diorganisir secara baik, akan menunjukan kelas yang tidak kalah saing dengan Biliard yang ada di luar NTT yaitu Indonesia lain.
“Para atlit Biliar dibutuhkan keseriusan dalam berlatih. Harus memiliki ketenangan dan gunakanlah hati dan teknik saat memainkan permainan biliar ini,” tandas guru Kempo Kota Kupang ini.
George berharap agar pengurus Pobsi NTT yang baru dilantik untuk segera melakukan konsolidasi organisasi sampai di tingkat Kabupaten dan kota.
“Perlu ada koordinasi dan komunikasi dengan koni, sehingga secara mendalam teman-teman yang baru dilantik dapat mengetahui aturan-aturan main yang ada di Koni termasuk mempersiapkan atlit-atlit untuk menghadapi Prapon tahun 2019,” tutup George. (Willy)