Scroll untuk baca artikel
Uncategorized

Gubernur NTT Lounching Sophia

250
×

Gubernur NTT Lounching Sophia

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, KOTA KUPANG – Sopi adalah salah satu jenis minuman tradisional beralkohol, asal Nusa Tenggara Timur. Hari ini, Rabu (19/6), telah diluncurkan minuman Sophia (Sopi Asli), minuman hasil fermentasi nira atau gula cair dari beberapa jenis palma termasuk lontar, gewang, enau dan kelapa di halaman Gedung Bio Science Undana Penfui, Kupang.

“Ini (Sophia) merupakan produk penelitian terbaik Universitas Nusa Cendana (Undana). Hari ini lengkap, dalam teori kolabiratif, perguruan tinggi, pemerintah, pengusaha, perbankan dan masyarakat berpartisipasi dalam membangun industri rumah tangga,” begitu kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di sela-sela acara lounching (peluncuran).

Peluncuran itu merupakan hasil kerjasama Universitas Nusa Cendana (Undana) dengan Pemerintah Provinsi NTT, untuk memproduksi Sophia sebagai minuman berkelas dunia asal NTT.

“Kita perlu bersyukur, karena Undana mampu membuat penelitian. Sopi yang dulu dianggap sebagai minuman kelas bawah, hari ini bisa bersaing dengan minuman alkohol yang lain,” ungkap Laiskodat dalam acara yang juga dirangkai dengan penyerahan peserta program pendidikan vokasi pariwisata angkatan pertama, kerjasama Undana, Pemerintah Provinsi NTT dan Griffith University serta penandatangan MoU antara Undana dan RRI.

Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu mengajak masyarakat penghasil, untuk terus bekerja menghasilkan produk sopi berkualitas.

“Pemerintah akan melegalisasi Sophia, mengeluarkan regulasi terkait tata niaga produk ini. Masyarakat boleh terus berproduksi, hasilnya akan dibeli para pengusaha untuk selanjutnya diolah, ditingkatkan kualitasnya sesuai standar bersama pihak Laboratorim Undana,” tambah Bungtilu.

Dalam kesempatannya membawakan sambutan di hari berbahasa inggris itu, Wakil Gubernur Yosef Nae Soi mengungkapkan setujunya, untuk sebutan Rainbow Economic.

“Jika sebelumnya NTT dikenal memiliki pembangunan dengan sebutan ekonomi hijau (kelor) dan ekonomi biru (laut). Saat ini, NTT bisa lebih dikenal dengan ekonomi _rainbow_ (pelangi). Dengan Pariwisata sebagai sektor penggerak utama dan Sophia sebagai salah-satu produk dari ekonomi pelangi,” kata Josef dalam bahasa Inggris mengiyakan apa yang disampaikan Rektor Undana, Prof. Ir. Fredrik L. Beni, M.Si, Ph.D.

‘Gubernur Dua’ itu juga mengaku bangga, dengan program pengiriman anak-anak NTT ke Griffith University Australia, untuk belajar pariwisata. Ia berharap, mereka dapat belajar serius, memperbaiki kualitas diri, mengangkat derajat NTT yang masih terkategori sebagai daerah miskin dan bodoh.

Sementara itu, dalam sambutan pembukanya, Rektor Undana, Prof. Ir. Fredrik L. Beni, M.Si, Ph.D menyebutkan bahwa Sophia, akan dijadikan merek dagang. Baginya, peristiwa peluncuran Sophia hari itu merupakan momen bersejarah.

“Sebelumnya, Sophia diberikan kepada para tester untuk kemudian dilanjutkan ke BPOM, seterusnya didaftarkan di Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapatkan hak Paten. Setelah itu Sophia boleh diedarkan luas di masyarakat dan di luar negeri,” demikian kata Benu membawakan sambutannya dalam dua bahasa.

“Kita akan jadikan trade merk, Sulawesi, misalnya punya Cap Tikus. Jadi, kalau ekonomi rakyat dikembangkan, kita akan bisa sampai pada taraf nasional dan internasional,” tambahnya dalam kesempatan sore itu.

Rektor yang dikenal santun itu kemudian menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada tim peneliti. Benu juga menyebutkan sejumlah nama pakar yang telah bekerja maksimal mewujudkan sejarah baru itu. Beberapa nama pakar Undana pun disebutnya antara lain Prof.Heri Lalel, Dr.Dodi Dharma Kusuma dan Prof.Heny Belli.

Sementara Ketua Panitia Peluncuran Sophia, Prof. Heri Lalel dalam laporannya mengatakan bahwa hal semacam ini menjadi tantangan bagi Undana memasuki Dies Natalis ke- 57, untuk membuktikan keberadaan Undana dalam berkontribusi membangun NTT dan Indonesia.

“Sore ini kita akan meluncurkan kekayaan budaya, jenis minuman tradisional yang disebut Sophia,” ujarnya dalam bahasa Inggris.

Menurutnya, Sophia telah diolah dengan teknologi level sembilan. Artinya, Sophia telah layak masuk dalam industri demi kepentingan komersial. Undana juga telah dilibatkan untuk menyeleksi peserta yang hendak mengikuti pendidikan vokasi bidang pariwisata. Hal tersebut merupakan wujud kerjasama Undana dengan Pemerintah Provinsi NTT. Untuk publikasi berbagai aktivitas kampus, Undana juga melakukan kerjasama dengan RRI mulai hari ini.

Hadir dalam acara itu, Unsur Forkompida NTT,  pimpinan perangkat daerah Provinsi NTT, unsur TNI/Polri, unsur pimpinan Undana baik dari tingkat universitas, falultas, prodi dan civitas akademika serta rekan-rekan media. (WK/HMS)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *