Scroll untuk baca artikel
Uncategorized

Jelang Nataru, Harga Cabai di Lembata Kian Meroket, Beras Stabil

208
×

Jelang Nataru, Harga Cabai di Lembata Kian Meroket, Beras Stabil

Sebarkan artikel ini

PLT kadis Perindag kabupaten Lembata, Donatus Boli Ladjar 

INFOKINI.NET, LEMBATA – Menjelang libur Natal dan tahun Baru 2024, harga cabai di Lembata, Nusa Tenggara Timur mengalami kenaikan harga yang signifikan.

Hal ini diutarakan PLT kadis koperindag kabupaten Lembata, Donatus Boli Ladjar, Kamis (14/12/2023).

“Sudah ada pergerakan menyongsong Nataru, ada kenaikan dari komunitas luar, terutama cabai dari harga 3 bulan lalu 60 ribu sekarang naik menjadi 80 ribu/kg,” ungkap Don Ladjar sapaan akrabnya.

Selain cabai, lanjutnya ada bawang merah harga 2 Minggu lalu 15 ribu/kg, sekarang melambung hingga 20-25 ribu/kg.

“Ada pergerakan cukup signifikan. Bawang putih juga demikian,” katanya.

Harga gula pasir kemasan kristal juga sudah mengalami kenaikan sebesar 1000 rupiah.

“Dari 18 ribu sudah naik menjadi 19 ribu,” terangnya.

Sementara beras masih pada kondisi stabil karena stoknya cukup. “Harga premium yang tadinya 17 ribu sudah turun menjadi 16 ribu, medium yang tadinya 15 ribu sudah bergerak turun ke 14 ribu,” jelas Don Ladjar.

Dikatakannya, barang-barang tersebut, semuanya didatangkan dari luar Lembata.

“Cabai dan bawang merah didatangkan dari Maumere dan Kupang. Kalau beras sekitar 70-an persen didatangkan dari Makassar khususnya dari Sinjai. Dari Jawa Timur via Pelni mart sekitar 10 ton untuk antisipasi Nataru,” ucapnya.

Kepada pedagang di pasar maupun di toko, Donatus berpesan agar tidak menaikkan harga barang.

“Kalau bisa, jangan terlalu menaikan harga barang yang terlalu tinggi karena kasihan juga konsumen. Kita menjaga dua-duanya tetapi perlu ada kestabilan harga sehingga ada kepuasan di pihak konsumen terutama pembeli,”imbuhnya.

“Memang sangat berpengaruh karena hari raya ini tetapi juga kita menghimbau semua pedagang terutama pedagang grosiran untuk memperhitungkan kostnya jangan sampai untungnya terlalu tinggi karena hari raya,” sambung Don.

Kata Don, kemarin sudah dilakukan sidak pasar bersama tim gabungan.

“Tim gabungan dari perindag, pertanian, TNI dan polri. Kita melakukan pengawasan terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok. Kalau kebutuhan pokok itu untuk 20 jenis. Dulu namanya sembako sekarang sudah nama Hanpok,” pungkas Donatus Boli Ladjar, PLT kadis perindag kabupaten Lembata. (*/Willy)