INFOKINI.NET, ATAMBUA – Pemerintah Kabupaten Belu mengratiskan pelayanan medis pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD), ini merupakan bukti nyata bahwa negara harus hadir ditengah-tengah masyarakat pada situasi seperti ini.
Hal ini disampaikan Bupati Belu, Willybrodus Lay usai meninjau pasien DBD di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD. Kamis, (12/3).
Dikatakannya, sekarang Kabupaten Belu lagi mewabah penyakit DBD sehingga kepada masyarakat Bupati Willy Lay menghimbau agar jika sudah terkena gejala atau tanda-tanda DBD segera datang ke Rumah Sakit atau Puskesmas untuk dilakukan tindakan dan jangan memikirkan tentang masalah biaya.
“Dengan atau tanpa Surat Keterangan Tidak Mampu datang saja karena pasti petugas akan melayani baik di Rumah Sakit atau Puskesmas di seluruh Kabupaten Belu karena setiap pasien yang mempunyai gejala DBD patut kita curigai sudah terdampak DBD untuk dilakukan observasi sehingga bisa diketahui lebih lanjut. Untuk soal biaya jangan dipikirkan. Biaya itu urusan pemerintah,” jelas Willy sapaan akrab.
Lanjut Bupati Willy, lewat Kabag Pemerintahan Setda Belu sudah saya instruksikan untuk menyampaikan kepada pemerintah desa dan kelurahan untuk menginformasikan hal ini dan salah satu pointnya adalah terkait pengurusan Surat Keterangan Tidak Mampu agar dilayani dan tidak dipersulit.
“Saya sudah perintahkan kepada Kabag Pemerintahan Setda belu untuk menginformasikan kepada desa dan lurah jika ada masyarakat yang mau mengurus surat Keterangan Tidak Mampu agar dilayani dan tidak dipersulit. Kalau ada yang persulit laporkan kepada saya,” tegas Willy.
Direktur RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD, dr. Bathseba Elena Corputty, MARS menyampaikan, untuk kasus DBD yang dirawat hari ini ada 83 pasien dengan perincian anak-anak 64 dan dewasa 19 pasien.
“Untuk total keseluruhan data dari RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD jumlah pasien dari Belu ada 233, Malaka 4, TTU 35. Dan pasien yang meninggal berjumlah 4 orang semuanya dari Belu,” terang dr. Bathseba.
Terkait penanganan dan pencegahan, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Joice M. Manek, MPH mengatakan, Dinas Kesehatan sudah melakukan pertemuan dengan pihak Kecamatan, Kelurahan dan Desa untuk melakukan 3M plus dan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) serta Dinas kesehatan juga sementara ini telah melakukan fogging dan pembagian abate.
“Jadi Pembersihan Sarang Nyamuk dan 3M plus itu yakni kuras bak penampung air seminggu sekali, tutup bak penampung air dan menanam/mengubur botol-botol bekas sedangkan plusnya yakni kalau malam tidur gunakan kelambu, obat nyamuk, lotion nyamuk,”jelas dr. Joice Manek.
Untuk pembersihan lingkungan akan terus dilakukan karena ini terkait prilaku hidup bersih dan sehat.
“Kita semua bergerak untuk membersihkan lingkungan kita. Masing-masing harus menjaga. Kami tetap berkoordinasi dengan para Camat agar kegiatan pembersihan lingkungan tetap dilaksanakan,” pungkasnya. (prokompimbelu)