Scroll untuk baca artikel
Editorial

Gubernur NTT Ingatkan Salam Kebangsaan Bagi Jemaat Lahairoi Tubu Amarasi

242
×

Gubernur NTT Ingatkan Salam Kebangsaan Bagi Jemaat Lahairoi Tubu Amarasi

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, KOTA KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), pada hari minggu (21/4), melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Lahairoi Tubu, di Desa Tesbatan, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Kupang, Rektor Undana, Kepala Biro Humas dan Protokol NTT. Kegiatan ini diawali dengan kebaktian bersama yang dipimpin oleh Ketua Majelis Klasis Amarasi Timur, Pdt.Yakob E. Niap,S.Th. Ada yang menarik saat kebaktian berlangsung, selain lantunan lagu-lagu merdu dari Paduan Suara *_Alleluya Choir_* dan Solo dari PAR Gereja Lahairoi, pengisi liturginya juga berasal dari Remaja Masjid Nuruljihad Tesbatan. Mereka menampilkan permainan alat musik rebana.

Gubernur VBL pada sambutannya kembali memperkenalkan salam kebangsaan kepada semua jemaat yang hadir.

“Saya selalu mendengungkan Salam Nasional dimana saja saya berada. Baik di gereja, di masjid, di tempat pesta, di setiap kali pertemuan, tetap akan saya lakukan agar nilai-nilai kebangsaan kita tetap terjaga. Apalagi untuk kita yang berada di NTT, kita dikenal karena butir-butir kebangsaan itu lahir di Ende,  Nusa Tenggara Timur,” kata Laiskodat.

Putra NTT asal Pulau Semau ini juga meminta kepada seluruh jemaat yang hadir agar mampu mengembalikan nama besar Amarasi sebagai lumbung pangan di Kabupaten Kupang.

“Dulu, sebelum pemekaran, Amarasi memiliki seorang camat yang sangat luar biasa,  namanya Feky Koroh. Dia mampu membuat Amarasi sangat diperhitungkan di NTT, mulai dari pertanian, perkebunan bahkan peternakannya. Sebagai Gubernur saya akan mengembalikan kejayaan Amarasi. Saya tidak mau, kerja saya kalah dari seorang camat. Oleh karena itu, saya minta agar pola pikir dan pola kerja kita tidak boleh biasa-biasa saja. Kebiasaan lama harus segera ditinggalkan. Berpikir *_out off the box_* bekerja, bekerja dan bekerja luar biasa,” sambung VBL.

Beliau juga kembali mengingatkan agar masyarakat tidak lupa menanam marungga. “Tanaman ini sudah dikenal sejak dulu kala, karena khasiatnya yang luar biasa. Saya minta untuk kita terus menanam marungga,  apalagi Amarasi adalah daerah tropis dan itu akan sangat cocok. Selain untuk dikonsumsi dan dipasarkan, tanaman marungga dapat kita olah menjadi bahan dasar untuk membuat sabun dan shampo,” kata Viktor.

“Saat ini menurut penelitian yang saya buat, rata-rata dalam satu tahun orang NTT menghabiskan kurang lebih tiga triliun rupiah, hanya untuk pemakaian sabun dan shampo. Saya akan terus berupaya agar dalam waktu yang tidak terlalu lama, Nusa Tenggara Timur mampu memproduksi sabun dan shamponya sendiri dengan bahan dasarnya dari marungga. Selain membanggakan, juga mampu meningkatkan PAD kita” tambah mantan anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem ini.

Selain marungga, beliau juga menaruh harapan besar agar masyarakat juga menanam pinang. “Orang NTT adalah pemakan siri pinang nomor satu di Indonesia. Tapi, herannya, pinang yang dikonsumsi itu kurang lebih 60 persennya datang dari Sumatra Barat. Saya sangat menyayangkan karena provinsi kita yang sudah miskin ini, menyumbang ke daerah lain hanya untuk mengonsumsi barang yang sebenarnya mampu kita adakan. Tidak tanggung-tanggung, nominalnya mencapai satu milyar rupiah per hari. Sekali lagi, saya ingatkan kepada masyarakat yang sering mengonsumsi pinang, minimal agar di halaman rumahnya ditanami pohon pinang,” ungkap Viktor.

Pada akhir sambutannya, Gubernur mengingatkan kepada semua pihak,  baik itu pemerintah, gereja maupun pengusaha agar peduli terhadap hasil bumi dari para petani.

“Kecerdasan dan hati harus menjadi satu kesatuan. Jangan kita melihat hasil pertanian dari masyarakat sekitar,  tapi hati kita sama sekali tidak tergerak untuk membelinya. Kedepannya, saya tidak mau petani kita memasarkan hasil pertaniannya sampai ke tempat yang jauh. Ketika ada hasil, pihak gereja,  pemerintah maupun pengusaha yang ada di lokasi itu harus cepat tanggap untuk membeli hasil yang ada. Dari hal kecil itu akan membuat petani kita semakin percaya diri untuk bekerja,” pungkas Laiskodat.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Kupang dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terima-kasihnya kepada Gubernur NTT karena mau menghadiri undangan dari pihak gereja Lahairoi Tubu. “Saya sangat senang karena bapak gubernur mau hadir di tempat ini. Kiranya kehadiran gubernur di tempat ini mampu meningkatkan motivasi kerja masyarakat untuk terus berupaya menuju sejahtera,” tutup Bupati Kupang. (HMS)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *