Scroll untuk baca artikel
Daerah

Pengunjung Perpustakaan Daerah Lembata Capai 4.197, Apol Mayan : Gudang Ilmu ada di sini

438
×

Pengunjung Perpustakaan Daerah Lembata Capai 4.197, Apol Mayan : Gudang Ilmu ada di sini

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, LEMBATA – Pelaksana Tugas (PLT) Kadis Perpustakaan Daerah kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Apol Mayan mengatakan, terhitung dari bulan Januari sampai dengan bulan November tahun 2022, pengunjung perpustakaan Daerah kabupaten mencapai 4.197 (empat ribu seratus sembilan puluh tujuh) orang (pengunjung).

Dari jumlah 4. 197 pengunjung, lanjut Apol Mayan, ada pengunjung anak SMP, SMA dan ada yang datang secara individu.

“Ada yang datang secara kelompok dengan pendampingan bapak ibu guru,” ungkap mantan Kepala Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Lembata, Senin (14/11/2022).

Dikatakan Apol, biasanya durasi waktu bagi pengunjung  itu 30 menit.

“Mereka datang mencari buku sesuai dengan kebutuhan. Perpustakaan juga menyiapkan tempat membaca. Ada ruang baca untuk anak dan remaja,” jelasnya.

“Ruangan tersebut sangat representatif karena sudah ada AC, tempat duduk serta meja. Mereka bisa membaca sekaligus dengan bapak ibu guru pendamping,” sambung dia.

Sesuai pantauan, kata Apol, pengunjung perpustakaan remaja cukup banyak di saat kembali atau pulang sekolah.

“Dari SMP, SMA dan SMK. Kalau TK, SD mereka datang dengan guru pendamping. Sebelum berkunjung, terlebih dahulu mereka menyampaikan kepada kita kapan mereka berkunjung,” ucapnya.

“Di sini kita himbau kepada siapa saja, karena di sini selain buku, kita juga menyediakan Wi-Fi gratis. Di lantai satu dan dua. Jadi silakan datang untuk mengakses informasi di sini,” sambungnya lagi.

Dijelaskannya, perpustakaan ini, ia menginginkan agar ada paradigma baru.

“Dan kita juga menghilangkan stigma bahwa perpustakaan ini jadi tempat pajang buku saja. Tetapi di sini sebenarnya menjadi tempat tranformasi nilai. Ada sekian banyak nilai yang mesti harus di transformasi karena gudang ilmu ada di sini. Dan ilmu itu harus ditranformasikan untuk kemudian orang bisa hidup dari situ,” jelasnya.

Makanya, Apol mengatakan,  perpustakaan sekarang sudah mulai menggalakkan transformasi literasi berbasis inklusi.

“Sehingga tidak ada perbedaan siapa pun dia, dengan keingintahuan dia, kita dorong untuk mari silakan membaca menemukan sesuatu di sini. Di sini ada juga bacaan-bacaan vokasi. Bacaan-bacaan vokasi yang bisa menolong para wirausahawan, Enterpreneur muda kita di sini, mereka bisa belajar dan melakukan aktifitas untuk kepentingan ekonomi mereka,” terangnya.

Lebih jauh, Apol menjelaskan, perpustakaan Daerah Lembata saat ini memiliki ribuan judul buku.

“Jadi tinggal saja kami berusaha untuk bagaimana menemukan buku itu. Karena banyak buku yang sementara di olah, lantas kita juga nanti akan ada, sementara berupaya untuk bagaimana dengan digitalisasi literasi. Perpustakaan digital. Kita coba desain itu, kemudian nanti, mereka tinggal saja membaca. Tinggal saja kita bagikan akun kepada mereka dan nanti mereka bisa klik saja kebutuhan mereka,” tandas Apol Mayan.

“Judul-judul apa mereka mau, tinggal saja klik dan membaca. Jadi, ke depannya seperti itu, sehingga orang bisa saja datang dan tidak ke perpustakaan tetapi dengan aplikasi yang ada bisa menolong mereka,” tutup Apol Mayan. (*/WK)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *