INFOKINI.NET, KOTA KUPANG – Bank NTT mendemonstrasikan penggunaan alat pembayaran Pajak Daerah berbasis online dihadapan Walikota Kupang Jefirstson R. Riwu Kore beserta jajarannya di saat acara puncak perayaan HUT Kota Kupang yang Ke-133 dan HUT ke-23 Kota Kupang menjadi daerah otonom yang berlangsung di halaman Kantor Walikota Kupang, Kamis (25/04/2019).
Selain itu pada acara puncak perayaan HUT Kota Kupang yang ke-133 dan HUT ke-23 Kota Kupang menjadi daerah otonom ini, Bank NTT juga mendemonstrasikan penggunaan alat pengolahan sampah an organik menjadi tutup botol galon dan alat pengolahan sampah organik menjadi pupuk.
Plt. Direktur Umum Bank NTT, Hary Alexander Riwu Kaho, saat ditemui Wartawan di sela-sela perayaan HUT Kota Kupang yang ke-133 dan HUT ke-23 Kota Kupang menjadi daerah otonom mengatakan tujuan adanya alat pembayaran Pajak Daerah berbasis online ini yaitu untuk menopang program optimalisasi penerimaan daerah dan juga untuk membantu pemerintah dalam hal percepatan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena melalui alat ini pajak yang diterima oleh daerah akan langsung tercatat dalam sistem.
Hary Alexander menambahkan dengan adanya alat pembayaran Pajak Daerah berbasis online ini juga bisa mengurangi biaya pemungutan pajak, karena digitaliasi yang sangat bermanfaat baik dari alat ini otomatis sangat memberikan kontribusi yang signifikan bagi daerah.
“Di Provinsi NTT pengadaan alat pembayaran pajak daerah berbasis online ini dimulai di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang yang dimana selanjutnya alat ini juga akan diadakan di Kabupaten-Kabupaten lainnya di Provinsi NTT”, ujarnya.
Menurutnya, Alat pembayaran pajak berbasis online akan diadakan dengan menyesuaikan jumlah kebutuhan target pajak dan untuk tahap awal ini di subsidi sebanyak 10 unit.
Sementara itu, kata Alex, terkait dengan alat pengolahan sampah an organik menjadi tutup botol galon dan alat pengolahan sampah organik menjadi pupuk, selaras dengan himbauan Gubernur yakni NTT bersih.
“Dalam hal ini kita menemukan solusi yang bersifat pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan sampah dapat diolah menjadi berkat, tinggal bagaimana masyarakat dan orang-orang muda dapat berpikir cerdas melihat peluang untuk memperoleh penghasilan dalam memanfaatkan sampah yang ada disekitarnya, karena apabila sampah dikelola secara profesional akan menjadi suatu usaha yang menjanjikan”, kata Hary Alexander.
Alat pengolahan sampah di tahap awal ini masih dalam tahap pembelajaran bagi masyarakat, dan untuk sementara alat pengolahan sampah saat ini berada di Kelurahan Kolhua dan diharapkan kedepannya alat ini bisa juga menyebar ke Kabupaten-Kabupaten lain di NTT, agar pada akhirnya dapat menciptakan NTT Go Green dan Program NTT bersih yang menjadi himbauan Gubernur juga dapat tercapai, pungkas Plt. Direktur Umum Bank NTT, Hary Alexander Riwu Kaho.
Sementara itu saat ditemui wartawan usai acara puncak perayaan HUT Kota Kupang Kupang yang Ke-133 dan HUT ke-23 Kota Kupang menjadi daerah otonom, Walikota Kupang Jefirstson R. Riwu Kore mengatakan melalui alat pembayaran pajak daerah berbasis online ini diharapkan dapat membantu pemerintah Kota Kupang dalam meningkatkan PAD.
Selain itu terkait dengan alat pengolahan sampah an organik menjadi tutup botol galon dan alat pengolahan sampah organik menjadi pupuk, merupakan langkah positif yang dibuat dalam hal pengolahan sampah, dan lewat langkah ini diharapkan pula dapat membantu Pemerintah Kota Kupang dalam menciptakan Kota Kupang yang bersih kedepannya, jelas Walikota Kupang Jefirstson R. Riwu Kore. (Rolyn)