Scroll untuk baca artikel
Agama

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lembata Angkat Bicara Terkait Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji

291
×

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lembata Angkat Bicara Terkait Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, LEMBATA – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, H. Ishak Sulaiman, S.Ag angkat bicara terkait Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji.

Senin (14/6/2021) kepada media ini di ruang kerjanya, menjelaskan pembatalan keberangkatan jemaah haji tidak ada kepentingan politis.

Lanjutnya, pembatalan itu dipertimbangkan dengan situasi covid yang sementara berjalan.

“Dalam undang-undang itu mengisyaratkan bahwa tugas pemerintah itu melakukan perlindungan terhadap jemaah haji. Maka keamanan dan kesehatan jemaah itu menjadi perhatian pemerintah,” terang H. Ishak Sulaiman.

Dikatakannya, mengutamakan kepentingan perlindungan dan menghormati jiwa itu jauh lebih penting dari segalanya.

“Karena itu sebelum pemerintah Arab Saudi memutuskan itu, pemerintah Indonesia sudah mendahului. Lagi pula kalau ada isu seolah-olah ada soal yang menyebabkan pemerintah Arab Saudi tidak mengalokasikan kuota untuk Indonesia itu tidak benar (Hoax),” tegasnya.

H. Ishak Sulaiman menjelaskan, sebetulnya pemerintah Arab Saudi baru saja beberapa hari yang lalu mengumumkan kuota 60 ribu itu, itupun tidak diperuntukan oleh negara luar, hanya diperuntukan untuk domestik yang ada di daerah Arab Saudi.

“Sehingga kalau ada pernyataan-pernyataan ada sesuatu yang menyebabkan tahun ini Indonesia tidak mengirimkan jemaah haji itu sebenarnya tidak benar. Ketidakberangkatan itu semata-mata pertimbangan perlindungan, keamanan serta kesehatan jemaah haji,” ungkap H. Ishak Sulaiman.

Dijelaskannya, di NTT sebanyak 640 jemaah haji yang batal berangkat jemaah haji. Sedangkan, Lembata sendiri ada 15 orang yang batal.

“Tahun kemarin juga 15 orang. Jadi 15 orang yang tahun kemarin itu bergeser ke tahun 2021. Yang tahun 2021 bergeser ke 2022. Jadi 15 orang masih terhitung di kuota jadinya,” tukasnya.

Lebih jauh, katanya, pendekatan untuk membangun jemaah itu, membuat mereka menjadi nyaman dan tenang.

“Jadi kami tetap melakukan kegiatan pembinaan jangka panjang dan kita melakukan sepanjang tahun. Sepanjang tahun itu kita tetap melakukan pembinaan,” imbuh H. Ishak Sulaiman.

“Jadi skenario pertama itu, kita membuat jemaah haji benar berangkat. Skenario kedua memang kita harus membayangkan bahwa kondisi ini sangat mungkin mereka bakal akan dibatalkan. Karena itu mereka harus siap karena pemerintah memutuskan dengan mempertimbangkan demi keselamatan dan kenyamanan jemaah haji. Itu pertimbangan nomor 1. Tidak ada kepentingan yang lain. Itu dari jauh hari kita sudah sampaikan sehingga untuk jemaah haji Lembata hampir semua paham,” pungkas H. Ishak Sulaiman. (*/WK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *