Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Terkait Balita Penderita Hidrosefalus, Begini Kata Kadis Kesehatan Matim

261
×

Terkait Balita Penderita Hidrosefalus, Begini Kata Kadis Kesehatan Matim

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, BORONG – Alfianus Hanu, balita asal kampung Rentung, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, kini masih terbaring lemah  di tempat kediamannya. Putra Mersiana Dian (31) dan Sonitus Hanu (34) ini menderita penyakit hidrosefalus kurang lebih sudah 3 tahun.

Sebagaimana diberitakan media Medika Star sebelumnya, kepala Alfian terus membesar dari waktu ke waktu. Ia tak pernah mendapat pertolongan medis. Kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan membuat orang tuanya tak mampu membiayai pengobatan putra mereka. Sejauh ini, mereka sangat membutuhkan uluran bantuan dari pihak mana saja yang tergerak hatinya.

Terkait hal ini, kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai Timur, dr. Surip Tintin saat dihubungi Medika Star melalui WhatsApp, Senin (17/09/18) menjelaskan bahwa penyakit Hidrosefalus sangat sulit untuk ditangani. Oleh karenanya, dirinya menyarankan agar pasien harus segera dibawa ke rumah sakit yang lebih besar.

“Kalau pasien mau ke Puskesmas ya nanti diarahkan rujuk ke rumah sakit terdekat dulu untuk bisa ketemu dengan dokter spesialis anak,” terangnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pasien juga harus ke Puskesmas agar dapat diketahui apakah pasien memiliki kartu JKN atau  tidak.

“Kalau tidak ada kartu JKN nanti cari solusinya,” ungkap dr. Tintin.

Dirinya mengakui bahwa pihak Dinkes sendiri tidak dapat membantu pasien tersebut karena memang tidak ada anggaran khusus untuk itu.

“Tahun ini kami tidak ada dana PMT. Kalau pendidikan gizi untuk keluarga ada kegiatanya di Puskesmas, nanti Puskesmas setempat yang tangani. Kami memberi bantuan melalui Puskesmas karena  yang memegang dana adalah pihak Puskesmas bukan Dinkes,” jelasnya.

Sebelumnya, media Medika Star memberitakan bahwa keluarga pasangan Mersiana Dian (31) dan Sonitus Hanu (34) sangat membutuhkan bantuan untuk pengobatan putra mereka. Marsiana mengakui bahwa dirinya dan keluarga belum membawa anaknya ke pusat pelayanan kesehatan setempat, lantaran terkendala biaya pengobatan.

Sejauh ini belum ada bantuan yang didapatkan oleh keluarga Mersiana, demi pengobatan anak mereka. Mersiana dan keluarga hanya bisa berharap ada uluran tangan kasih yang peduli dan mau membantu keluarganya dalam hal biaya operasi putranya tersebut. (MS/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *