INFOKINI.NET, MALAKA – Menyaksikan situasi dan kondisi perpecahan di Kabupaten Malaka akhir-akhir ini, mulai dari pelemparan Mobil Ketua Tim Koalisi Paket SBS-WT dan Mobil Wartawan, ketika sedang dalam perjalan pulang ke Betun, perkelahian antar pendukung Paslon Bupati dan wakil Bupati Malaka, di salah satu jalan umum di Kabupaten Malaka, ramainya media sosial yang dipenuhi dengan ujaran kebencian yang menyulut saling menghujat antar sesama warga Malaka, baik yang berada di Malaka maupun di luar Malaka, bahkan hingga perilaku anarkis, maka Forum Pemuda Peduli Malaka (FPPM) menggelar aksi damai, Rabu (28/10/2020), sekaligus merayakan hari sumpah pemuda.
Ratusan Pemuda dan Pemudi yang menamakan diri Forum Pemuda Peduli Malaka (FPPM), memulai aksi damai dengan long march, mulai dari depan Gereja Sta. Maria Fatima Betun, membuka mimbar bebas pertama di Simpang empat Pasar Beiabuk, sembari menyanyi dan menari bersama.
Aksi yang penuh dengan kedamaian ini dibuat untuk mengingatkan sesama warga masyarakat Malaka agar mengikuti proses Pilkada secara damai dan bermartabat tanpa harus saling menyerang satu sama lain dengan hujatan atau ujaran kebencian, terutama lewat media sosial.
Bagi FPPM, Masyarakat Malaka sejatinya adalah masyarakat yang berbudaya dan memuliakan harkat dan martabat manusia.
Peserta aksi juga membawa spanduk besar bertuliskan “Aksi Damai Forum Pemuda Peduli Malaka”, “Beda Pilihan Politik Itu Biasa”, “Malaka Cinta Kedamaian dan Keadilan”, “Tolak Kampanye HItam”, “Jangan mau ditunggangi oleh kepentingan Politik Elektoral”, Jaga diri baik-baik di Rantau, Kami mendoakan dari Malaka”, hingga Mengajak seluruh peserta dan masyarakat yang hadir menyaksikan aksi untuk turut menandatangani petisi damai yang kemudian diserahkan langsung kepada pihak Polres Malaka, yang diterima oleh Wakapolres Malaka, Yance Seran beserta jajaran kepolisian di kantor Polres Malaka.
“Kami dari Forum Pemuda Peduli Malaka, menggelar aksi. Aksi ini aksi damai, bahkan sangat damai dan menghibur,” ujar Roby Koen, Koorditor Umum FPPM, saat berorasi.
Roby juga mengajak seluruh masyarakat dan terutama pemuda Malaka untuk menyerahkan seluruh proses Hukum kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini Aparat Penegak HUkum (APH).
Roy Tei Seran yang akrab dikenal dengan sebutan RTS, tokoh Milinial Malaka dalam kesempatan orasinya pun mengajak seluruh warga malaka agar bersama-sama mengisi Hajatan lima tahunan Pilkada Malaka dengan sukacita dan kegembiraan tanpa menabur kebencian di antara sesame putera dan puteri Malaka karena Pilkada ssejatinya hanya lima tahunan dan merupakan pesta rakyat, Jangan sampai terjadi dikotomi, perpecahan, perkelahian yang terlampau mendalam hingga memakan korban hanya karena perbedaan pilihan politik elektoral.
RTS yang adalah putera kelahiran Betun, pernah belajar di bangku Seminari dan pernah juga terlibat dalam banyak organisasi kepemudaan dan Komunitas di Jakarta ini, mengajak seluruh warga Malaka agar menyerahkan seluruh proses Hukum kepada pihak yang berwajib tanpa ada agenda terselubung dari rekan-rekan pemuda dan masyarakat menjelang Pilkada Malaka 9 Desember mendatang, untuk kepentingan paslon tertentu, sembari menggajak peserta aksi dan masyarakat yang menyaksikan agar memberi dukungan Moril kepada APH dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka.
Koordinator Lapangan, Sergy Klau sukses mengatur jalannya aksi dan orasi-orasi oleh para orator sejak dimulai hingga berakhirnya aksi damai oleh FPPM.
FPPM sendiri merupakan aliansi taktis yang terhimpun dari berbagai komunitas kepemudaan yang berada di Malaka.
Sepanjang perjalanan aksi, massa aksi tertib dan menjaga lingkuangan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan taat pada protokol Covid 19 dengan menggunakan masker.
Inyo Molo, salah satu orator membacakan Sumpah Pemuda FPPM diikuti seluruh peserta aksi secara serempak dan penuh khidmat.
Setelah itu, Koordinator Umum, Roby Koen sebelum menyerahkan tuntutan dan harapan FPPM, ia membacakan tuntutan FPPM yang isinya sebagai berikut:
Poin Pernyataan Sikap Forum Pemuda Peduli Malaka:
1. Menolak orang atau kelompok tertentu dari luar Malaka yang datang buat kegaduhan di Malaka dengan isu provokatif dengan hujatan dan ujaran Kebencian.
2. Menolak segala bentuk Kampanye Hitam dan Kampanye Negatif dari Paslon yg mengadu domba masyarakat Malaka.
3. Mendorong dan mendukung pihak kepolisian utk tdk diintervensi/ditekan oleh orang atau kelompok tertentu.
4. Mengusut dalang kerusuhan yang akhir-akhir ini terjadi di Malaka.
5. Mendukung Polres Malaka utk bertindak tegas terhadap para perusuh di Kab. Malaka.
6. Mendorong Polres Malaka utk mengusut tuntas pelaku pemukulan terhadap Anggota DPRD Malaka yangg menyebabkan pertikaian di Malaka.
Wakapolres Malaka, Yance Seran dalam kesempatan beraudiensi dengan FPPM menerima pernyataan sikap FPPM, sembari berkomitmen untuk bekerja secara profesional mengusut dalang kerusuhan yang menelan korban salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Malaka, beberapa waktu yang lalu. FPPM mengapresiasi respon Wakapolres Malaka dengan mendukung penuh segala proses hukum yang ditangani pihak Aparat Penegak Hukum (APH), baik di Level Polres, Polda maupun Mabes POLRI.
Aksi damai menjadi sangat sejuk karena lagu-lagu yang disajikan selama perjalanan adalah lagu-lagu pemuda yang bernuansa kekinian dengan lirik penuh kedamaian dan cinta keadilan. Usai kegiatan, massa bersama pihak kepolisian berdoa bersama dipimpimpin oleh RTS selaku Humas FPPM, kemudian membubarkan diri secara tertib dan teratur, kembali ke rumah-masing. (*)