Scroll untuk baca artikel
Pemda Lembata

Minta Restu, Penjabat Bupati Lembata Kunjung Lokasi Statement 7 Maret Hadakewa

350
×

Minta Restu, Penjabat Bupati Lembata Kunjung Lokasi Statement 7 Maret Hadakewa

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, LEMBATA – Penjabat Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Paskalis Ola Tapobali mengunjungi lokasi statement 7 Maret Hadakewa, kecamatan Lebatukan, Jumat 31 mei 2024.

Kunjungan penjabat bupati Paskalis Tapobali didampingi ketua PKK kabupaten Lembata, Anastasia Barabaje Tapobali, para pimpinan organisasi pemerintah daerah kabupaten Lembata, perwakilan kepala desa se-kecamatan Lebatukan, para camat beserta undangan lainnya.

Pantauan media ini, turut hadir juga keluarga tokoh pencetus statement 7 Maret 1954.

Penjabat bupati Lembata, Paskalis Ola Tapobali dalam sambutannya mengatakan kunjungan dirinya sebagai penjabat bupati Lembata untuk meminta restu dari para tokoh pencetus Lembata.

“Ini bukan bagian dari pencitraan karena saya tidak memiliki kepentingan untuk maju dalam pilkada, tetapi saya punya kepentingan sebagai regenerasi penerus Lembata, bersama kita semua yang hadir di sini untuk datang mengingat, menggelora dan menghidupkan kembali apa yang sudah di cetuskan oleh para penjasa itu,” ungkap PJ bupati Paskalis Tapobali.

Di awal pengantar, lanjutnya, ada frasa yang sangat menggugah kita oleh bapak mas Abdul Salam dan bapak Gute Betekeneng.

“Terkutuklah orang yang menyebabkan perpecahan bagi persatuan” karena itu adalah komitmen bersama sehingga mereka sudah memutuskan kita Taan tou”, ucap paskal Tapobali sapaan akrabnya.

Dikatakannya, Lambang daerah Lembata sudah dilegalkan ada Taan tou.

“Kenapa kita masih berpisah, kenapa kita masih pecah. Banyak tugas ke depan yang harus kita Taan tou, kalau kita tercerai berai, sudah pasti yang korban adalah masyarakat,” kata Paskal Tapobali.

“Maka saya mengajak kita ke sini untuk merefleksikan semuanya itu. 7 Maret kemarin kita buat di sini. Hari ini kebetulan saya dipercayakan untuk melanjutkan kepemimpinan ini, maka saya kembali mengajak kita supaya tidak ada perbedaan, perpecahan di antara kita, sehingga tadi saya mengajak teman-teman semua mengambil bagian memasang lilin, itu sebenarnya simbol untuk meminta restu supaya kita kembali menguatkan komitmen bersama para penjasa, pencetus 7 Maret untuk kembali Taan tou, Poinnya di situ,” sambung Paskal Tapobali.

Sebagai masyarakat yang berbudaya, bermartabat, terang Paskal, kita harus mengingat kembali, mengenang apa yang mereka sudah hadirkan nilai-nilai dasar falsafah untuk kita.

“Hari ini bukan sebuah kebetulan tetapi karena refleksi yang panjang, refleksi pribadi dan bukan juga karena peristiwa apapun. Hari ini murni, saya mau mengajak kita semua untuk mari kita bersama-sama Taan tou urus Lembata ini. Mengingatkan kepada kita semua dan pulang kita kerja dengan suka cita, masyarakat juga hidup dengan suka cita dan damai,” pungkas Paskalis Tapobali, penjabat bupati Lembata.

Untuk diketahui, statement 7 Maret menjadi tonggak berdirinya Kabupaten Lembata lewat rapat akbar yang dilangsungkan di Hadakewa, Kecamatan Lebatukan tahun 1954. ****