Scroll untuk baca artikel
AgamaDaerah

Menteri Agama RI Resmikan Vihara Perdana di Kota Kupang dan Kampus IAKN

248
×

Menteri Agama RI Resmikan Vihara Perdana di Kota Kupang dan Kampus IAKN

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, KOTA KUPANG – Menteri Agama Republik Indonesia, Fachrul Razi meresmikan Vihara atau rumah Ibadah untuk umat Budha perdana di Kota Kupang, Jumat (27/11).

Bukan hanya di Kota Kupang Vihara Pubbaratana yang dibangun di atas tanah hibah dari Pemerintah Kota Kupang itu merupakan Vihara pertama yang dibangun secara permanen di NTT. Sementara di dua daerah lainnya yakni di Belu dan Sikka, rumah ibadah untuk umat beragama Budha masih berupa bangunan sementara.

Menteri Agama dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Kupang yang telah berkenan memberikan lahan untuk dibangun rumah ibadah yang indah dan representatif ini.

Menteri juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak termasuk para tokoh agama di Kota Kupang yang hingga saat ini telah merawat kerukunan dalam keberagaman.

Diakuinya kebhinekaan jika dirawat dengan baik bisa menjadi kekuatan yang luar biasa.

“Namun jika tidak dirawat dengan baik bisa menjadi sumber perpecahan. Ketidakadilan dan diskriminasi menjadi ancaman terhadap keberagaman tersebut,” tegasnya.

Menurutnya toleransi antar umat beragama menjadi sangat penting sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi kepada umat beragama lain.

“Toleransi membawa pengaruh besar terhadap ekonomi suatu daerah,” ucapnya.

Menteri mengakui sebagai wujud toleransi antar umat beragama, sebelumnya dirinya sudah punya ide agar asrama haji yang ada di Kota Kupang tidak hanya digunakan oleh umat muslim saja untuk persiapan naik haji dan umroh.

“Tetapi juga bisa digunakan oleh umat beragama lain,” pintanya.

Pada kesempatan yang sama, Wali kota Kupang, Jefri Riwu Kore (Jeriko) mengakui kerukunan di Kota Kupang sudah dibina selama ini.

“Pemerintah Kota Kupang memiliki komitmen bahwa kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama merupakan suatu kebutuhan yang mutlak,” ungkap Jeriko.

Menurutnya, Pemkot Kupang telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota yang salah satu poinnya memastikan bahwa semua umat beragama di Kota Kupang memiliki rumah ibadah.

“Rumah ibadah yang bermasalah proses izinnya akan diselesaikan,” tandasnya.

Sementara, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus mengakui kunjungan Menteri Agama kali ini merupakan pengalaman bersejarah yang tidak terlupakan bagi umat beragama di NTT khususnya umat Budha.

“Mudah-mudahan kunjungan ini bisa memberikan semangat bagi mereka untuk mendukung kelanjutan pembangunan Vihara tersebut,” katanya.

Harapan yang sama juga disampaikan Indra Efendy, Ketua Majelis Agama BuddhaTheravada Indonesia Provinsi NTT.

Dia berharap dengan kunjungan ini perhatian pemerintah atas rumah ibadah mereka yang merupakan bukti kerukunan di daerah ini bisa semakin besar.

“Atas nama umat Budha di Kota Kupang dan NTT saya menyampaikan terima kasih atas kehadiran menteri di tengah kami, meski kondisi bangunan Vihara kami belum selesai sepenuhnya,”ungkapnya.

Sebelumnya Menteri Agama RI, Jenderal TNI (Purn) H. Fachrur Razi beserta rombongan dalam kunjungan kerja di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur meresmikan kampus Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang yang sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN). Pengalihan status STAKN menjadi IAKN ini menjadi bentuk kepedulian pemerintah terhadap pendidikan di Kota Kupang terkhusus pendidikan keagamaan.

Hadir pada acara ini Wakil Gubernur NTT, Drs. Yoseph A. Nae Soi, Dirjen Bimas Kristen, Thomas Pentury, Plt. Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Oman Fathurahman, Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man, Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, pimpinan Forkopimda, Rektor IAKN Kupang, Dr. Harun Y. Natonis S.Pd., M.Si., serta para undangan.

Kemudian acara dilanjutkan dengan peresmian Asrama Haji di Kota Kupang. Menag disambut oleh Wakil Gubernur NTT, Drs. Yosep Nae Soi, Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore., M.M., M.H., dan Perwakilan Forkopimda dengan pengalungan kain tenun khas NTT. *Pkp_ans/chr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *