INFOKINI.NET, LEMBATA – Bekerja sama dengan Kopdit Swasti Sari Cabang Lewoleba, Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Lembata merupakan salah Unit Kerja dibawah Lingkungan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM NTT yang dipimpin oleh Ibu Marciana Dominika Jone melaksanakan kegiatan Sosialisasi Budaya Pelayanan Prima kepada petugas Lapas.
Kegiatan dilaksanakan bertempat di Kapela Lapas Kelas III Lembata, Kamis (24/3/2022).
Mewakili Kalapas Lembata, Kasubsi Pembinaan Yesriel K.I. Bana membuka langsung kegiatan.
Dalam sambutannya Yesriel memberikan apresisasi dan ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kopdit Swasti Sari Cabang Lewoleba yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan sosialisasi kepada petugas Lapas Lembata dalam hal pelayanan prima.
Pelayanan Prima yang selama ini dipraktikkan oleh Koperasi dan Bank kepada Nasabahnya diharapkan dapat dijadikan panduan bagi ASN khususnya petugas Lapas untuk dapat dijadikan contoh ketika petugas Lapas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun Warga Binaan.
Narasumber yang hadir dalam kegiatan ini yaitu Manajer Kopdit Swasti Sari cabang Lewoleba, Katharina Anggilia Ina Tadon, A.Md bersama Ferdinan Oskar Brya selaku kepala kas Kopdit Swasti Sari Unit Lebatukan.
Dalam kesempatan itu, Manajer Kopdit Swasti Sari cabang Lewoleba, Katharina Anggilia Ina Tadon menyampaikan kepada seluruh ASN agar selalu memiliki dan menerapkan jiwa melayani kepada masyarakat.
“Setiap ASN harus mampu menanamkan pemikiran, bahwa ASN sejatinya adalah Pelayan dari Masyarakat,” ungkap Anggi sapaan akrabnya.
Dalam arahannya Anggi menganalogikan bahwa ASN adalah Penjual dan Masyarakat sebagai customernya, ASN adalah Teller dan Masyarakat adalah Nasabahnya.
“Dengan analogi tersebut dan pepatah customer adalah raja, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan prima memang sudah selayaknya kita berikan kepada masyarakat,” ucap Anggi.
Beliau juga menyampaikan untuk selalu menerapkan budaya senyum dan sapa.
“Setiap ASN harus care/ peduli dengan lingkungan dan masyarakat yang dilayani, selain itu setiap pekerjaan juga harus selalu berorientasi pelayanan,” tegasnya.
Dalam arahannya, dirinya juga memperhatikan fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk pelayanan publik harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
“Segmen pengguna layanan harus dianalisa dan fasilitas yang diberikan harus disesuaikan dengan segmen masyarakat tersebut,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kasubsi Pembinaan Yesriel K.I. Bana mengharapkan agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh petugas Lapas dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam hal ini WBP dan pengunjung.
Yesriel juga menyampaikan apa yang menjadi harapan Kalapas Lembata Andreas Wisnu Saputro bahwa Penerapan Budaya Pelayanan Prima ini bukan hanya sekedar untuk meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi ( WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) tetapi memang sudah seharusnya dan sepantasnya dilaksanakan oleh seluruh ASN Lapas Lembata dalam hal ini merupakan pelayan masyarakat. (HMS LP Lembata)