INFOKINI.NET, KUPANG – Kasat Reskrim dan KBO Polresta Kupang Kota dipindahkan ke Yanma Polda NTT untuk menjalani Pemeriksaan.
“Mereka dipindahkan ke Yanma Polda untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan perilaku tidak disiplin. Insiden ini sedang ditangani oleh Propam Polda NTT setelah diketahui bahwa yang bersangkutan berada di tempat karaoke saat jam dinas”, ungkap Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Ariasandy, S.I.K., Kamis (25/7/24).
Dikatakannya, mutasi dalam tubuh Polri merupakan bagian yang biasa dalam upaya penyegaran organisasi dan pembinaan karier personel.
“Mutasi dalam tubuh Polri merupakan hal yang biasa dalam rangka penyegaran organisasi dan pembinaan karier personel,” ujar kombes Ariasandy.
Hal ini, lanjutnya, terbukti dengan dilakukannya mutasi terhadap 9 perwira Polda NTT termasuk perwira yang sedang menjalani pemerikasaan terkait pelanggaran dan perwira yang melanjutkan pendidikan.
“Salah satu perwira yang mengalami mutasi adalah Kasat Reskrim Polres Manggarai yang dipindahkan karena mengikuti pendidikan S2,” jelasnya.
“Pendidikan lanjutan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan kapasitas dalam menjalankan tugas penegakan hukum di lapangan”, sambungnya.
Namun, katanya, tidak semua mutasi berlangsung tanpa kontroversi, kasat Reskrim Polresta Kupang Kota dan KBO Reskrim di Polresta juga terkena dampak mutasi.
“Mereka dipindahkan ke Yanma Polda untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan perilaku tidak disiplin. Insiden ini sedang ditangani oleh Propam Polda NTT setelah diketahui bahwa yang bersangkutan berada di tempat karaoke saat jam dinas”jelas Kabidhumas polda NTT.
Mutasi ini, jelasnya, menjadi bagian dari upaya Polri dalam mempertahankan standar disiplin dan profesionalisme di antara anggotanya.
“Keterbukaan dan transparansi dalam mengelola kasus seperti ini merupakan langkah penting untuk memelihara integritas institusi kepolisian,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa mutasi dilakukan sesuai dengan prosedur dan prinsip-prinsip manajemen sumber daya manusia (SDM) yang berlaku.
Selain itu, upaya pembinaan karier terus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap personel Polri dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Mutasi sebagai alat pembinaan organisasi memang diperlukan untuk memastikan keefektifan dan keprofesionalan setiap bagian dari tubuh kepolisian. Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan Polri dapat terus meningkatkan kinerja serta kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum di Indonesia”,pungkasnya. (*/Willy)