Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Ikut ANBK Tingkat SD/MI/Paket A, Sepuluh Sekolah Dasar Numpang di SMPN 5 Lebatukan

481
×

Ikut ANBK Tingkat SD/MI/Paket A, Sepuluh Sekolah Dasar Numpang di SMPN 5 Lebatukan

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, LEMBATA – Sebanyak 10 Sekolah Dasar (SD)di kecamatan Lebatukan, kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) menumpang di SMPN 5 Lebatukan untuk mengikuti Ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

ANBK berlangsung selama 2 hari terhitung Rabu, 17 November kemarin hingga hari ini, Kamis (18/11/2021).
bertempat di SMPN 5 Lebatukan.

Berikut nama-nama Sekolah Dasar (SD) di wilayah Lebatukan Timur yang menumpang di SMPN 5 Lebatukan Yakni:
1. SDI Tapobaran
2. SDN Tapolangun
3. SDK Opalolon
4. SDK Lewoeleng
5. SDI Lamadale
6. SDK Lodoblolong
7. SDI Lodotodokowa
8. SDN Atakowa
9. SDN Lewodoli
10. SDK Balurebong.

Kepala sekolah SMPN 5 Lebatukan, Laurensius Ahmad K. Nunang, S.Pd menjelaskan, ANBK hari ini adalah kelanjutan dari ujian yang sudah berlangsung kemarin Rabu (17/11/2021.

“Jumlah keseluruhan Siswa sebanyak 82 dan 85 guru peserta Survei Lingkungan Belajar. Sesuai jadwal, hari ini merupakan ujian dengan mata ujian Numerasi yang diikuti 30 siswa dari 3 sekolah. Sementara sisanya akan mengikuti ujian pada hari senin 23 November hingga 25 november 2021,” jelas Laurensius.

“Kendala yang muncul pada hari pertama (Kemarin) dan hari ini adalah jaringan internet yang kurang stabil,” ungkapnya menambahkan.

Menurut Laurensius, selain kendala jaringan, peserta juga mengalami kendala jarak dan akses menuju lokasi ujian.

“Apalagi untuk sekolah-sekolah wilayah pesisir sulit mengakses lokasi ujian karena kondisi jalanan yang rusak akibat seroja dan diperparah musim hujan sekarang,” kata Laurensius.

“Para peserta dari wilayah pesisir mengharapkan agar pemerintah dapat mengupayakan kelengkapan prasarana pendukung di sekolah mereka sehingga tahun depan mereka bisa menyelenggarakan ujian secara mandiri,” tambah Laurensius.

Dikatakan Laurensius, sebagai sekolah yang ditumpang, pihaknya merasa senang dapat membantu para peserta dan guru dalam melakukan pengisian Survei Lingkungan Belajar.

“Sebenarnya kami tidak tega dengan ketiga sekolah di wilayah pesisir yang harus ke SMPN 5 Lebatukan untuk mengikuti ujian ANBK, namun daftar sekolah yang ditumpang telah ditetapkan dari pusat,” tukas Laurensius.

“Memang kita masih memiliki kendala dalam kelengkapan sarana penunjang ANBK namun kita berupaya maksimal untuk mensiasati segala kekurangan ini untuk menjadi sebuah kelebihan. Dan kita harus bisa membantu sekolah lain. Kendalanya jaringan yang sering terputus, apalagi sekolah kami menggunakan moda ujian full online. Memang ada pilihan untuk semi online, tetapi perangkat di sekolah kami belum bisa mendukung moda ujian” Pungkas orang nomor satu di SMPN 5 Lebatukan ini.

Pada kesempatan yang sama, Albert Martin Kamalera, S.Pd selaku Proktor (Petugas yang menangani aspek teknis aplikasi pelaksanaan Asesmen Nasional) menerangkan, informasi yang diterima, sebanyak 7 sekolah lainnya akan mengikuti ujian pada Gel. III dan Gel. IV.

“Karena persoalan server yang sering down pada hari pertama (Gel. I) maka sengaja dipilih ujian mulai pada Gel. III hingga IV️,” tutup Albert. (*/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *