Scroll untuk baca artikel
DaerahWisata dan Budaya

Hari Kedua Kunjungi Desa Binaan Bank NTT di Bour, ini kata Dewan Juri, Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi

400
×

Hari Kedua Kunjungi Desa Binaan Bank NTT di Bour, ini kata Dewan Juri, Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi

Sebarkan artikel ini

Dewan Juri Desa Binaan Bank NTT, Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi saat memberikan sambutan dalam kunjungan di desa Bour

INFOKINI. NET, LEMBATA – Rabu (3/8/2022), Dewan Juri Desa Binaan Bank NTT, Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi bersama kepala Bank NTT Cabang Lewoleba, Petrus Soba Lewar, SE mengunjungi desa binaan Bank NTT di desa Bour, kecamatan Nubatukan, yang merupakan desa terakhir dari lima desa binaan bank NTT di kabupaten Lembata.

Usai memantau dan menilai hasil produk desa Bour yang merupakan desa binaan bank NTT, kepada media ini, Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi  mengatakan, kalau dari kelima desa binaan bank NTT yang sudah ia nilai, semuanya sudah memiliki semangat untuk melakukan perubahan.

Kemudian, lanjutnya, mereka (Warga Desa Binaan Bank NTT) juga menyampaikan dengan adanya desa binaan bank NTT ini sangat membantu mereka.

“Dan mereka bisa memanfaatkan itu, cuma ada yang progresnya baru mulai, ada yang dalam tahapan rencana, ada juga yang sudah jalan kemarin. Tetapi kita  akan lihat lagi progres ke depan. Tapi yang pasti dengan adanya festival desa binaan bank NTT tentunya sangat bermanfaat buat mereka yang pertama dari dana,” ungkapnya.

Dikatakannya, mereka butuh modal dan pelatihan-pelatihan yang nantinya akan dilaksanakan Bank NTT.

“Paling tidak ada yang perhatikan desanya selain dana desa. Dan mungkin setelah kami datang penjurian, kami juga diskusi, kami kasih masukan. Mudah-mudahan ke depannya misalnya desa ini bisa dipilih lagi atau desa lain mungkin lebih bagus menurut saya,” terangnya.

“Semuanya akan berkembang lebih cepat. Karena banyak yang kasih perhatian, selain dana desa kemudian Bank NTT juga,” ucapnya.

Sementara, terkait juara, katanya, belum ia sampaikan karena lombanya se-NTT.

“Jadi dari kabupaten lain juga ada calon calon-calon. Ini nanti dari kuesioner kita kumpulkan, kemudian hasil wawancara apa yang diperlukan karena ini festival PAD dan juga PAD yang sudah dihasilkan dari kegiatan yang mereka lakukan. Pembandingnya masih ada di kabupaten lain dan jumlah desanya sama-sama lima,” tegasnya.

Menurutnya, ke depan tidak perlu dilihat mau jadi juara atau tidak tetapi laksanakan program yang sudah dicanangkan.

“Kita bergerak bukan hanya untuk juara tetapi untuk kemandirian desa seutuhnya. Tetapi dengan kegiatan ini desanya lebih mandiri, keluarganya lebih sejahtera kalau bisa mandiri. Pesan saya, laksanakan program -program yang sudah diberikan oleh Bank NTT kemudian hadirkan inovasi-inovasi yang lebih bagus yang lebih produktif kegiatannya,” jelasnya.

“Produktif artinya bahwa dengan biaya yang sama tetapi kegiatan yang lebih berkualitas kemudian utamakan juga Kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas SDM. Karena ke depan programnya sebagus apapun kalau SDM tidak suport tidak akan menjadi lebih bagus. Kalau SDM support dengan dana sedikit mereka akan lebih produktif,” pungkasnya. (*/Willy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *