Scroll untuk baca artikel
Daerah

Berantas Tiga Penyakit Menular, Adinkes Adakan Pertemuan Lintas Sektor di Lembata

220
×

Berantas Tiga Penyakit Menular, Adinkes Adakan Pertemuan Lintas Sektor di Lembata

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, LEMBATA –Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) mengadakan pertemuan kemitraan lintas sektor di kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (30/11/2023).

Halik, Perwakilan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) kepada media ini mengatakan kegiatan yang dilaksanakan hari ini untuk menggalang kemitraan dan dukungan lintas sektor di Lembata untuk menanggulangi 3 penyakit menular yaitu Aids, TBC dan Malaria.

“3 penyakit menular ini, Indonesia sudah punya komitmen di tingkat global untuk eliminasi di tahun 2030. Jadi tahun 2030 itu tidak ada lagi infeksi paru dan tidak ada lagi kematian karena 3 penyakit ini dan tidak ada diskriminasi karena 3 penyakit ini,” ungkap Halik.

“Ini yang kita upayakan dengan dukungan lintas sektor . Pekerjanya tidak hanya dari lintas sektor tetapi perlu dukungan dari semua kita,” sambung dia.

Dikatakannya, tiga penyakit menular ini sudah ada obatnya.

“HIV ada obatnya, TBC ada obatnya dan malaria ada obatnya. Sayang obat ini disediakan pemerintah tetapi yang mengakses dan meminum obatnya belum banyak. Kalau dia tidak minum obat, bisa ditularkan kepada orang lain. Kalau dia minum obat bisa sehat, sembuh dan tidak menular kepada orang lain,” katanya.

Sementara, penjabat bupati Lembata, Drs. Matheos Tan saat membuka kegiatan lintas sektor menegaskan, sebenarnya ketiga penyakit ini merupakan penyakit menular dan sudah ada di Lembata.

“Dari data yang saya peroleh cukup banyak,” ucap Theos Tan.

Ia menegaskan, tahun depan Pemda akan melakukan pemeriksaan terhadap ASN.

“Januari atau Februari hahun depan, kita akan lakukan periksaan terhadap ASN, baik di kantor bupati maupun OPD-OPD termasuk di kecamatan-kecamatan,” tegasnya.

“Kemarin saya sudah sampaikan kepada dinas kesehatan untuk anggarkan buat kami, kita akan periksa semua ASN. Kami mau bersih-bersih dulu dari tempat kami sebagai aparatur yang akan memberikan dampak bagi seluruh masyarakat. Karena kami khawatir di depan kita ini ada yang jualan pasar, kalau pasar itu ada berarti ada orang atau pembeli, persoalannya ada tidak yang membina pasar itu. Pasar itu tidak mungkin datang sendiri. Kalau dia datang sendiri pasti dia takut,” tambah Pj bupati Lembata Theos Tan.

Pasar-pasar itu, lanjut Theos Tan masuk di wilayah ini ada pemeriksaan tidak.

“Mudah-mudahan pasar ini tidak terdapat di kita punya ibu rumah tangga atau ada di ibu rumah tangga. Saya yakin bukan ibu yang bawa datang tetapi bapak yang bawa datang. Dan itu berarti bapak belanja di pasar yang tidak jelas,” tandasnya.

“Mari Bergandengan tangan, berkolaborasi memberantas masalah ini. Mari kita sama-sama menyelamatkan kita punya masyarakat di Lembata, baik melalui sosialisasi atau mimbar Gereja dan tokoh-tokoh agama lainnya,” tutup Matheos Tan, penjabat bupati Lembata. ****