Kepala Bank NTT Cabang Lewoleba, Petrus Soba Lewar, SE
INFOKINI.NET, LEMBATA – Bank NTT, Cabang Lewoleba-Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan kepedulian sosial untuk penanganan kasus Stunting di Lembata.
Kepala Bank NTT cabang Lewoleba, Petrus Soba Lewar, SE, Selasa (28/6/2022) kepada media ini di ruang kerjanya mengatakan, untuk penanganan Stunting ini berkaitan erat dengan bulan depan, 17 Juli hari ulang tahun Bank NTT.
“Salah satu kegiatan itu adalah melakukan launching Bank NTT peduli Stunting. Khusus untuk kabupaten Lembata, kita mengintervensi empat puskesmas. Puskesmas Lewoleba, puskesmas Waipukang, puskesmas Hadakewa dan puskesmas Balauring. Itu yang mungkin Stuntingnya agak tinggi,” ungkapnya.
“Jumlah Baduta
(Anak usia di bawah dua tahun atau sekitar 0-23 bulan)
yang kita intervensi kali ini adalah sebanyak 114 di empat puskesmas. Jadi kita launching Minggu lalu hari selasa itu secara serentak di launching di kabupaten/kota di NTT. Kita bersyukur bapak Penjabat Bupati terlibat langsung aktif selain memberikan sambutan sekalian memberikan asupan PMT kepada baduta di aula kantor camat Nubatukan,” ucapnya menambahkan.
Dikatakannya, selama satu bulan Bank NTT lakukan intervensi untuk empat puskesmas.
“Jadi setiap Minggu, kita suport dana ke empat puskesmas ini,” katanya.
Jadi satu puskesmas, lanjutnya, untuk satu baduta 1 hari, anggarannya 9000 (sembilan ribu).
“Sebenarnya 10.000 (sepuluh ribu) tetapi seribunya itu dipakai untuk transportasi tenaga gizi. Jadi khusus untuk baduta 9000 di kali dengan 7 hari. Jadi satu Minggu Baduta kita kasih anggaran 3000 di kali dalam 30 hari. Jadi total dana yang kita keluarkan sekitar 34 juta untuk empat puskesmas,” terangnya.
“Lalu di hari terakhir kita akan lakukan penilaian karena kemarin sebelum kita intervensi sebelum PMT berjalan itu pihak tenaga gizi mereka sudah melakukan penyimpanan dan ukuran fit Baduta dan di hari terakhir kita akan lakukan evaluasi apabila kondisinya sudah normal, gizinya sudah membaik maka kita kembalikan ke orang tua atau wali,” sambung orang nomor satu di Bank NTT cabang Lewoleba ini.
Tetapi jika masih terdapat kasus Stunting di situ, katanya, maka Bank NTT akan mengangkat Baduta itu bapak angkat, ibu angkat atau kakak angkat sampai dengan bulan Desember.
“Itu intervensi untuk kita di cabang Lewoleba. Kalau penanganan harian itu selama satu bulan setiap hari. Nanti di hari terakhir akan dievaluasi kalau Baduta itu masih Stunting maka kita diintervensi sampai Baduta itu benar-benar zero Stunting,” tukas kepala Bank NTT cabang Lewoleba.
Sementara, pada Senin 27/6/2022 kemarin saat acara HUT IBI di aula kantor bupati Lembata, penjabat bupati, Marsianus Jawa sempat menyentil terkait kasus Stunting tinggi di kecamatan Atadei.
Penjabat bupati Lembata juga meminta Bank NTT intervensinya ke dua desa di kecamatan Atadei dengan kasus Stunting tertinggi tersebut.
Menanggapi itu, sesuai dengan data yang ada, kepala Bank NTT cabang Lewoleba, Petrus Soba Lewar menjelaskan, kasus Stunting di desa Lerek ada 24 Baduta dan di Lewogromang ada 10.
“Karena saya Komunikasi dengan bapak camat tidak jalan, jadi sekarang saya minta petunjuk ibu Kabid, nanti kita akan turun ke puskesmas Waiknuit yang ada di Kalikasa, kita akan kasih bantuan. Karena jaraknya agak jauh, kita percayakan kepada puskesmas dan ibu-ibu posyandu. Nanti mereka yang akan menanggani secara langsung, setelah itu kita dapat laporan dari puskesmas. Prinsipnya kita mendukung suatu saat minimal ada target. Jadi bukan saja dari Bank NTT, tetapi dari semua elemen yang ada di Lembata, kita bahu membahu untuk bisa membantu penurunan angka Stunting bahkan sampai dengan Zero Stunting,” tegas Petrus Soba Lewar.
“Jadi kita di Bank bukan saja mengejar bisnis semata tetapi ada kepedulian sosial kemasyarakatan dan juga mendukung program pembangunan di Lembata ini,” pungkasnya. (*/Willy)