INFOKINI.NET, ENDE – Bupati Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Simon Nahak, S.H. mengatakan, mantan presiden Indonesia, Ir. Soekarno atau akrab disapa Bung Karno memiliki inspirasi luar biasa di kota Ende.
“Presiden Joko Widodo hadir di tempat ini, tempat yang sangat bersejarah. Kita bersyukur kepada leluhur kita, kepada bung Karno yang bisa memiliki inspirasi yang luar biasa di kota Ende. Ini tentu ada nilai magic, nilai kekuatan alam yang sangat dahsyat sehingga bisa menarik seorang presiden perdana RI datang ke Flores kemudian punya inspirasi,” ucap bupati Simon Nahak kepada media ini bertempat di hotel Flores Mandiri Ende, usai upacara Peringatan hari lahirnya Pancasila, Rabu (1/6/2022).
Renungan Bung Karno itu, lanjutnya, kemudian membawa makna yang cukup bersejarah bagi Nusa dan bangsa NKRI ini.
“Khusus kita Nusa Tenggara Timur. Harapan saya, masyarakat Malaka, saya tidak berandai-andai karena namanya kita berbicara sesuatu yang bersejarah ini harus diwariskan, dimplementasikan, harus ada spirit harus ada roh di segala aspek kehidupan,” ungkap orang nomor satu di kabupaten Malaka.
“Kita ambil contoh yang nyata saja, saya sebelum kembali dan sebelum saya datang saja, khusus untuk dinas pendidikan dan kebudayaan agar mulai dari sekolah, mulai dari Paud, SD, SMP itu harus ada mata pelajaran wajib pancasila. Sebab itu tidak dilaksanakan, saya khawatir jangankan sepuluh tahun, dua tiga tahun ke depanpun tentu anak-anak disuruh hafal Pancasila, bisa-bisa tidak tahu. Atau dia bisa bertanya kembali, Pancasila itu apa,” kata mantan mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang ini menambahkan.
Dikatakannya, Pancasila harus dimulai dari pendidikan dan tentu diawali dari keluarga.
“Nah itu satu hal, dari bidang pendidikan harusnya Pancasila itu sudah digunakan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi. Kemudian, Pancasila inikan sebagai Way of Life yang artinya bahwa mestinya Pancasila dijadikan dasar. Untuk pribadi saya, saya terinspirasi, saya testimoni untuk saya ambil doktor pidana pajak dan mungkin sampai hari ini saya masih orang pertama yang fokus dan konsen di hukum pidana bidang perpajakan di seluruh Indonesia,” terang mantan Dosen
Fakultas Hukum Universitas Warmadewa tahun 1995.
“Karena argumentasi saya menggunakan sila keempat Pancasila, musyawarah mufakat, kenapa karena inspirasi saya hukum tertinggi itu adalah kesejahteraan rakyat artinya bahwa ketika kita menghadapi masalah-masalah, sengketa-sengketa, kasus-kasus yang nyata ketika hukum positif tidak sanggup, bagaimana solusinya, solusinya sudah ada dasar negara Pancasila, kita saling menghargai karena ada sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab, kita juga harus menjunjung tinggi keadilan sosial untuk semua dan jalan keluarnya adalah musyawarah mufakat dan sayapun sudah mengimplementasikan di dalam program kerja saya yang saya sebut program sakti,” tambah mantan Dosen Magister Kenotariatan Pasca Sarjana Universitas Warmadewa tahun 2016.
Yang kedua itu adalah, jelasnya, memperkokoh adat istiadat, toleran antar umat beragama, seni budaya dan olahraga.
“Namun perkokoh adat istiadat ini, inspirasi saya itu dari musyawarah mufakat sila keempat, saya tuangkan bersama dewan dan saya sudah putuskan dalam peraturan daerah no 5 tahun 2021 tentang pemberdayaan masyarakat hukum adat dan lembaga adat. Artinya bahwa Pancasila sangat bernilai untuk kita gunakan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang dan saya yakin dia akan terus bertahan,” pungkas Ketua DPC Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Kota Denpasar.
Penulis+Editor : Willy Kristian Kali