INFOKINI.NET, LEMBATA – Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Thomas Ola menyebut, masih banyak guru yang tidak memiliki sertifikasi kepala sekolah.
“Masih banyak. Kepala dinas tolong ciptakan ruang ini supaya para kepala sekolah yang belum punya serifikasi kepala sekolah bisa mengikuti aktivitas, agak telat mereka diakui, mereka punya SIM menjadi seorang kepala sekolah,” kata bupati Thomas Ola saat melantik 96 Kepsek tingkat SD dan SMP, bertempat di aula kantor bupati, Senin (1/11/2021).
Dikatakannya, kalau dari Pemda dan dinas tidak cepat, kalian berusaha sendiri.
“Harus ada upaya peningkatan kapasitas diri. Banyak guru yang tidak meningkatkan kapasitas diri. Sudah golongan IV B, IV C, Bgitu kita lihat, pendidikan masih SPG,” ucapnya.
“Ini lembaga pendidikan banyak sekali. Ada yang PG2 SD. Mengapa 29 orang itu diberhentikan, bukan karena kita benci, karena tidak memenuhi syarar-syarat lain. Dan kalian yang dilantik hari ini adalah orang-orang hebat yang memenuhi syarat,” tegas orang nomor satu di Lembata.
Lebih jauh dijelaskannya, perkataan yang sehat harus datang dari dunia pendidikan, perbuatan yang sehat harus datang dari dunia pendidikan.
“Kebiasaan yang sehat harus datang dari dunia pendidikan, budaya yang sehat harus datang dari dunia pendidikan, karakter yang sehat harus datang dari dunia pendidikan dan karakter yang sehat itu untuk mengantar anak-anak untuk menggapai nasib yang sehat di kemudian hari. Dan itu ditentukan oleh salah satunya para guru, tidak bisa tidak. Nasih anak-anak dikemudian hari ditentukan oleh hatinya yang sehat mulai dari TK, Paud, SD dan SMP,” tandas bupati Thomas.
Dikatakannya, mengapa pelantikan kepala sekolah menjadi prioritas pertama.
“Pendidikan adalah harta benda yang tiada habis-habisnya. Dan harta benda itu ada di tangan kepala sekolah. Bukan di tangan bupati, bukan di tangan kepala dinas. Itulah kenapa kalian di percayakan dan itulah kalian diutus. Jadilah lilin-lilin kecil di sekolah-sekolah yang kalian pimpin, jadilah lilin-lilin kecil di desa-desa dan kampung-kampung di mana kalian tinggal di sana,” pinta bupati Lembata.
“Yang Katolik saya minta bantu pastor paroki yang ada di sana, jangan jadi kepala sekolah kerjaannya minum mabuk, hari Minggu tidak pernah ke Gereja. Yang muslim bantu imam masjid yang ada di sana. Jangan tiap hari pergi pancing terus. Yang Hindu Budha bantu pandeta untuk mencerdaskan umat kita yang ada di Lembata. Kalian punya peran strategis di tempat di mana kalian di utus. Kalian adalah guru dengan sertifilaki Kepala sekolah,” pungkas mantan dekan ekonomi Unwira Kupang ini. (*/WK)