INFOKINI.NET, JAKARTA – Badan Pengurus Persaudaraan Keluarga Besar Naibenu Se-Jabodetabek atau disingkat PKBNJ Sabtu 10 Mei 2025 menggelar sosialisasi visi misi tentang program kerja tahun 2025 kepada anggota Zona Bakitolas se-Jabodetabek.
Untuk diketahui himpunan Persaudaraan Keluarga Besar Naibenu Se-Jabodetabek atau disingkat PKBNJ merupakan kumpulan orang-orang perantau dari Naibenu yang memiliki ikatan emosional, budaya, sosial, dan spiritual, yang datang dari zona wilayah Naibenu Sunsea, Sunbaki, Bakitolas, Benus, Manamas, Wini, Oesoko, Oekolo, Ponu, Saknati dan Motadik Kabupaten TTU Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Selain memiliki karakteristik aspek emosional, budaya, sosial dan spiritual, PKBNJ dibentuk didasari juga dengan latar belakang yang kuat yaitu rasa empati dari senior-senior perantau pendahulu kurang lebih 20 tahun meninggalkan keluarga di kampung dan berjejak kaki mengais rejeki di Jakarta.
Kerinduan untuk bersatu antar sesama perantau Naibenu, prihatin terhadap dinamika lingkuangan rantauan, tantangan yang sering terjadi sebelumnya kepada saudara-saudari perantau Naibenu baik suka maupun duka, kurangnya rasa kepedulian antar sesama perantau dan tidak adanya suatu wadah atau perkumpulan agar fenomena-fenomena yang terjadi di rantauan bisa ditangani dan sekaligus pemberi solusi antar sesama perantau Naibenu Se-Jabodetabek yang mengalami kesulitan dan suasana hubungan persaudaraan di tangan rantauan erat dan harmonis.
ketua PKBNJ Alex Teme mengatakan bahwa, Himpunan PKBNJ ini sudah mulai berproses dari tahun 2024 mulai pembentukan badan pengurus, para ketua zona wilayah Naibenu (10 Ketua Zona Wilayah Naibenu) dan Seksi-Seksi Bidang PKBNJ.
“Berdasarkan program kerja Badan Pengurus Persaudaraan Keluarga Besar Naibenu Se-Jabodetabek tahun 2025, salah satu item kegiatan yang sudah disetujui pada rapat Badan Pengurus bersama para ketua zona wilayah Naibenu di perantauan Jakarta belum lama ini (27 April 2025) bertempat di Jakarta mulai dari ketua zona wilayah Naibenu Sunsea dan Sunbaki, Bakitolas, Benus, Manamas, Wini, Oesoko, Oekolo, Ponu, Saknati, dan Motadik yaitu terkait dengan sosialisasi PKBNJ kepada 10 zona wilayah Naibenu Se-Jabodetabek dengan target dan sasaran kepada anggota masing-masing zona wilayah,” kata ketua Alex Teme.
Agenda pertama sosialisasi ini, lanjutnya, sesuai dengan schedule badan pengurus PKBNJ.
“Meliputi zona wilayah yang pertama kali dilaksanakannya kegiatan sosialisasi ini adalah zona wilayah Bakitolas yang diketuai oleh Bapak Alexander Kau Elu (Ketua satu) dan Bapak Peter Fallo (Ketua dua). Kedua ketua ini membawahi 29 angggota aktif yang tinggal di JABODETABEK dan tercatat di database PKBNJ,” paparnya.
Dijelaskannya, tujuan sosialisasi ini adalah bagaimana semua anggota PKBNJ zona wilayah Bakitolas dapat memahami maksud dan tujuan dari perkumpulan ini, visi-misi, program kerja Badan Pengurus PKBNJ, silahturahmi antar Badan Pengurus, dan yang terpenting diharapkan terlibat aktif dan berpartisipasi untuk sama-sama memajukan perkumpul ini sesuai dengan semboyan PKBNJ “Nekaf Mese Onsaof Mese”.
“Meskipun sosialisasi ini dilaksanakan secara virtual online namun tidak menyurutkan antusiasme Saudara-Saudari zona Bakitolas Se-Jabodetabek,” tandasnya.
Badan pengurus yang hadir pada kegiatan ini meliputi; Bapak Alexander Teme sebagai Ketua PKBNJ, Kris Salu (sekertaris)sekaligus pemateri, Ningsih Saba Kabiti (Sekrertaris 2), Bergita Falo (Bendahara 1), dan Susan Koa (Sie Humas).
Sementara, sekretaris PKBNJ, Kristianus Salu memaparkan materinya meliputi visi dan misi PKBNJ yang mana misi PKBNJ adalah “Menjadikan himpunan ini sebagai wadah untuk mempererat tali persaudaraan dan ikatan kekeluargaan antar anggota dalam hal suka maupun duka.
Kemudian katanya, salah satu misi yang relavan dengan tantangan dan pengaruh perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini bagaimana generasi muda atau angkatan kerja di tanah rantaun tetap menjunjung tinggi dan mempromosikan Budaya Atoen Meto Naibenu.
“Misi ini pun sangat korelasi dengan misi yang diusungkan oleh Bupati dan Wakil Bupati TTU Bapak Yosep Falentinus Delasalle Kebo, SIP,,Ma dan Bapak Kamilus Elu, S.H,” jelas Kris Salu sapaan karibnya.
“Sementara program kerja yang direncanakan dan sudah dijalankan di tahun ini adalah penetapan iuran wajib anggota dan saat ini sudah bergulir dengan jumlah anggota iuran aktif sebanyak 183 anggota,” sambung Kris Salu, mantan siswa SMAK Surya Atambua ini.
Kris mengungkapkan bahwa, manfaat iuran ini berdasarkan Rapat umum Badan pengurus, para ketua zona, dan anggota di alokasikan kepada tiga departemen dengan rincian kebutuhan 10% untuk departemen operasional PKBNJ, 45% untuk departemen Duka Ketika anggota mengalami suasana duka dengan kebijakan proporsional 5% sebagai hak anggota.
“Sedangkan 45% untuk departemen Suka Ketika anggota mengalami suasana Suka dengan kebijakan proporsional 5%. Lalu yang berikut Badan pengurus memastikan semua sistem pelaporan keuangan ini tetap patuh dan taat terhadap Keputusan rapat umum anggota bahwa sistem pelaporan keuangan mengedepankan asas transparansi dan periodek,” terang Kris Salu, pria berdarah kabupaten TTU itu.
Di ujung presentasinya, Kris Salu mengajak semua anggota PKBNJ zona Bakitolas agar memberikan informasi sosiasilasi himpunan ini kepada saudara-saudari Naibenu di perantuan Jakarta yang mungkin belum tahu dan belum kenal PKBNJ berikan ajakan, rangkul dia, lalu “mutonan makam kaisa mnao mubua mok atone in nitu, omat hit nitba es nae’e”.
Ketua PKBNJ Alex Teme juga menyampaikan terima kasih kepada ketua zona wilayah Bakitolas bersama para anggota yang sudah menerima dan meluangkan waktu, menyambut, dan mendengar sehingga proses sosialisasi ini dari awal hingga selesai berjalan dengan baik aman dan suskes.