INFOKINI.NET, LEMBATA –Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui badan aksesibilitas telekomunikasi dan informasi (Bakti) kembali menggelar Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional untuk disabilitas secara daring.
Kegiatan tersebut bertajuk “Inklusi Digital, Aksesibilitas untuk Disabilitas Tahun 2022” diselenggarakan dalam rangka meningkatkan literasi dan kompetensi TIK kalangan disabilitas menuju tranformasi Indonesia digital 2024.
Dalam Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional untuk disabilitas secara daring tersebut, Maria Magdalena Kurniawati Liarian, Difabel fisik asal kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) meraih juara satu pemenang Kompetisi Digital Office Tingkat Pedalaman, kategori 3T, Perbatasan dan Wilayah Pembangunan Prioritas.
Maria Magdalena Kurniawati Liarian kepada media ini Sabtu (22/10/2022) mengatakan,
sebagai bentuk afirmasi Bakti Kominfo pada penguatan wilayah 3T, Perbatasan dan wilayah pembangunan prioritas, pemenang pertama dari wilayah tersebut tidak dikompetisikan secara nasional.
“Seluruh pemenang dari wilayah 3T, perbatasan dan wilayah pembangunan prioritas akan diundang ke Jakarta pada tanggal 13-17 oktober 2022 untuk mengikuti pengayaan kompetensi bidang TIK dan penyerahan penghargaan,” jelas Alyn Liarian sapaan akrabnya Maria Magdalena Kurniawati Liarian.
“Jadi kami yang 3T itu ketika nama keluar sebagai juara 1, kami menjadi juara tingkat nasional kategori 3T tanpa ada kompetisi lagi,” sambung Alyn Liarian.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada kementerian kominfo melalui bakti kominfo, paradifa Indonesia, dan Inklusi digital atas kegiatan yang diadakan.
“Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi program tahunan dan bukan program 2 tahunan sehingga semua disabilitas bisa mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang luar biasa ini,” harap Alyn Liarian.
Kepada orang tua yang memiliki anak difabel, Alyn berpesan, dukunglah mereka untuk meraih cita-cita.
“Saya di media ini bukan mau viral supaya orang kenal atau saya mau tunjukan diri bahwa saya juara 1, itu tidak, tetapi ini saya mau memberikan motivasi untuk kita semua bahwa dengan keterbatasan yang kita miliki, bukan berarti menutupi segala kemampuan kita yang ada. Mari orang tua, dukunglah anak-anak kita, mungkin hari ini saya menjadi juara di bidang ini, lain waktu bisa dari teman-teman lain,” tegas Alyn Liarian.
“Mungkin dimata orang kami itu berbeda, tapi dimata Tuhan kami sama mulianya dengan orang lain. Hanya cara kami saja yang sedikit lebih unik,” pungkas Alyn Liarian. (*/WK)