Scroll untuk baca artikel
TNI

Dankolakops Satgas Pamtas RI-RDTL Pimpin Upacara Penerimaan Yonkav 10/Mendagiri

214
×

Dankolakops Satgas Pamtas RI-RDTL Pimpin Upacara Penerimaan Yonkav 10/Mendagiri

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, KUPANG – Komandan Korem 161/WS selaku Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) Brigjen TNI Iman Budiman, S.E. bertindak sebagai Inspektur Upacara Penerimaan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL Yonkav 10/Mendagiri, Satgas Intel dan Satgas Bantuan mewakili Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M., bertempat di Lapangan Makorem 161/Wira Sakti Jl. W.J. Lalamentik Oebufu Kota Kupang, Selasa (13/09/2022).

Batalyon Kavaleri (Yonkav) 10/Mendagiri merupakan salah satu Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur) dibawah kendali Kodam XIV/Hasanuddin yang akan melaksanakan Tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-RDTL di Wilayah Atambua Sektor Barat.

Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M., dalam amanatnya yang dibacakan oleh Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Budiman menyampaikan, dirinya Pangdam IX/Udayana selaku Pangkogasgabpamwiltas Darat Pamtas RI-RDTL maupun pribadi mengucapkan selamat datang kepada seluruh prajurit yang tergabung dalam Satgas untuk melaksanakan tugas menjaga perbatasan RI-RDTL Sektor Barat.

“Kita sadari bersama, tugas bagi setiap Prajurit TNI Angkatan Darat merupakan sebuah kehormatan, harga diri dan kebanggaan. Untuk itu, laksanakan dengan sebaik-baiknya kepercayaan yang diberikan oleh negara kepada Yonkav 10/XIV/HSN, Satgas Intel dan Satgas Bantuan dalam menjaga perbatasan RI-RDTL”, ungkap Pangdam.

Lanjutnya, satgas Pamtas RI-RDTL merupakan salah satu bentuk Operasi Militer Selain Perang sebagaimana tertuang jelas dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI demi menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

“Pengamanan perbatasan adalah cerminan kepribadian bangsa, sehingga setiap prajurit harus mampu menjadi suri tauladan masyarakat sekitar dan menggugah kesadaran mereka untuk ikut serta menjaga tapal batas Indonesia”, katanya.

“Lanjut Pangdam, setelah upacara penerimaan ini, para prajurit akan melaksanakan pergeseran pasukan menuju pos masing-masing. Laksanakan Serpas dengan tertib, taati peraturan yang berlaku dan utamakan faktor keamanan selama dalam perjalanan. Kemudian setibanya di pos masing-masing, laksanakan serah terima dengan Yonif 743/PDY, Satgas Intel dan Satgas Bantuan secara detail. Belanja masalah sebanyak-banyaknya, tanyakan apabila ada hal-hal yang belum dimengerti, terutama berkaitan dengan tugas pokok baik kepada Komandan Pos Lama maupun anggotanya. Temukan solusi untuk mengatasi segala permasalahan yang ada, sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar”, sambungnya.

Selanjutnya katanya, segera laksanakan orientasi wilayah dan pelajari karakteristik medan, kenali Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama.

“Junjung tinggi dan pelajari betul adat istiadat dan budaya setempat, sebab setiap daerah memiliki aturan adat yang berbeda-beda dan tidak seluruhnya tertulis. Sehingga apabila terjadi permasalahan, segera dapat mengambil tindakan yang tepat dan tidak bertentangan dengan aturan adat yang berlaku maupun Hak Azasi Manusia. Laksanakan pembinaan teritorial dengan sebaik-baiknya, bantu kesulitan masyarakat di sekitar pos dan hindari pelanggaran sekecil apapun terutama yang dapat menyakiti hati rakyat. Pahami tugas pokok dan tanggung jawab sebagai Satgas Pamtas RI-RDTL agar tidak terjadi pelanggaran batas wilayah yang dilakukan oleh TNI. Laksanakan koordinasi dengan penjaga perbatasan dari RDTL yaitu Unidade de Patrulhamento de Fronteiras (UPF) sesuai ketentuan”, imbuhnya.

“Kemudian, jalin kerja sama yang baik dengan Instansi terkait dan hindari terjadinya selisih paham dengan satuan tetangga dan masyarakat. Tanamkan rasa loyalitas, sikap saling menghormati dan pengabdian kepada negara sebagai wujud dari jiwa korsa yang sudah menjadi identitas seorang prajurit”, pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai berikut : Forkopimda NTT, para Kasi Kasrem 161/WS, Asops Lantamal VII Kupang, Danbrigif 21/Komodo, Dandim 1604/Kupang, Dansat Brimob Polda NTT, Kadis Ops Lanud Eltari Kupang, Kapolres Kota Kupang, Dan/Ka Balak Ajudam IX/Udy dan Kepala Badan Pengelola Perbatasan Prov. NTT. (*/Penrem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *