Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Pendidikan Di Tengah Pandemi Covid-19, Linus Lusi : Siswa Jangan Diperbolehkan Lulus Kalau Kompetensi Tidak Memenuhi

225
×

Pendidikan Di Tengah Pandemi Covid-19, Linus Lusi : Siswa Jangan Diperbolehkan Lulus Kalau Kompetensi Tidak Memenuhi

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, LEMBATA – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Linus Lusi Making, S.Pd.,MPd menegaskan bahwa, di tengah pandemi Covid-19 ini, tidak ada kata lulus karena Corona.

“Kelulusan itu tidak murah, melalui proses yang panjang. Di tengah pandemi covid-19 ini, bukan menggratiskan, menggampangkan siswa dan naik kelas begitu saja. Tetapi tahapan proses pembelajaran, praktek benar-benar terencana dan terukur sehingga tidak ada kata lulus karena corona,” tegas mantan Kepala Badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT ini saat hari pertama melakukan kunjungan di SMK Kawula Karya, Kecamatan Nubatukan, kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/3/2021).

Lanjut, katanya, Siswa tidak diperbolehkan lulus kalau kompetensi tidak memenuhi.

“Begitu juga naik kelas, kita teruji di masa-masa sulit itu. Sehingga mudah-mudahan menjadi acuan, ketegasan dari kepala sekolah dan juga guru-guru mata pelajaran kejuruan. Kalau tidak bisa, tidak bisa. Itu jauh lebih bagus sehingga menjadi pembelajaran bagi sekolah-sekolah lain,” pinta pria berdarah Lembata ini.

Dikatakannya, pandemi covid-19, tidak bisa diprediksi kapan selesai.

“Karena situasi global. Maka otonomi, penentuan semua ada di tangan guru dan kepala sekolah. Jadi untuk Lembata dinas P dan K berkomitmen bersama pak gubernur dan wakil gubernur memberi perhatian lebih terhadap upaya pengembangan sarana pra sarana juga perhatian aspek-aspek lain, pendidikan guru, kepala sekolah seperti apa,” jelas kadis Linus Lusi.

Menurutnya, kunjungan di Lembata ini juga untuk memastikan sekolah-sekolah di Bawah Naungan Pemprov tidak boleh mati suri.

“Kita memastikan sekolah-sekolah di bawa Naungan pemerintah provinsi, SLB, SMK dan SMA tidak boleh mati suri atau mengalami kegoncangan psikologis karena ketakutan corona lalu mematikan suasana pembelajaran di sekolah,” kata kadis Linus Lusi.

“Kita mau supaya tata kelola dan dukungan riil dari guru dan orang tua terhadap Lembaga Pendidikan seperti apa. Dan kita optimis, di bawah naungan guru-guru yang terlatih, kepala sekolah yang dukung yayasan, saya kira pendidikan Lembata juga tidak kalah hebat dengan kota Kupang ke depan,” tutupnya.

Penulis+Editor : Willy Kristian Kali

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *