INFOKINI.NET,KOTA KUPANG – Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) menjadi saat yang penuh membahagiakan bagi siapa saja. Ada banyak ungkapan rasa syukur dilakukan demi mensyukuri rahmat dan anugerah Tuhan yang luar biasa dengan bertambahnya usia.
Ada hal unik dan memberi inspirasi yang dilakukan seorang Warga Negara Amerika (WNA), Nyonya Fischbach Fangidae. Di momen HUT ke-52, ia merayakan dengan berbagi kasih dengan orang miskin di Kupang, NTT, Indonesia.
Melalui kerabat yang ada di Kupang, Nyonya Fischbach Fangidae melakukan acara makan malam bersama. Dalam kesempatan tersebut, diberikan bantuan uang tunai kepada beberapa warga yang susah dan menderita.
Selain itu juga Nyonya Fischbach Fangidae memberikan bantuan masker sebanyak 500 buah kepada Karang Taruna Adisucipto Penfui.
Salah seorang perwakilan penerima bantuan, Ketua Karang Taruna Adisucipto Penfui Jefri Tapobali, mengaku bangga terhadap pribadi Nyonya Fischbach Fangidae yang meskipun terpisah jarak yang jauh tapi masih memiliki kepedulian yang luar biasa terhadap orang miskin, dan masyarakat yang sangat susah.
“Ini hal luar biasa yang dilakukan oleh Nyonya Fischbach, meskipun telah hidup dan beradaptasi dengan budaya barat namun masih memiliki jiwa sosial yang luar biasa terhadap orang-orang susah dan menderita. Ini sangat menginspirasi,” tandas Tapobali saat mengikuti acara makan bersama di restoran Nelayan, Selasa (5/5/2020) malam.
Menurut Tapobali, bentuk kepedulian yang ditunjukkan nyonya Fischbach Fangidae tak dapat dibalas secara langsung oleh dirinya maupun masyarakat yang akan menerima bantuan nantinya tapi ia hanya mendoakan agar Nyonya Fischbach selalu diberikan umur panjang, kesehatan yang baik dan rejeki berlimpah.
“Saya mewakili yang menerima bantuan mendoakan yang terbaik bagi Nyonya Fischbach dan Suami Tuan John Fischbach semoga selalu diberikan rejeki dan senantiasa terus menebarkan benih-benih kebaikan kepada sesama,” imbuhnya.
Erwin Manu salah satu kerabat Nyonya Fischbach Fangidae mengatakan kegiatan makan bersama untuk merayakan ultah sudah direncanakan jauh-jauh hari akan tetapi karena di tengah situasi pandemik Covid-19 sehingga rangkaian acara disesuaikan dengan kondisi saat ini.
“Rencananya Nyonya Fischbach Fangidae ingin merayakan Ultahnya di Kupang dengan orang-orang miskin dan susah sekaligus memberikan bantuan namun semua rencana itu akhirnya tidak bisa terlaksana karena mengingat situasi Covid-19 yang melanda seluruh dunia,” kata Erwin.
Diakui Erwin, Nyonya Fischbach setiap bulan selalu rutin membagi berkat kepada warga yang susah dan menderita di Kupang.
“Saya selaku orang yang dipercayakan untuk menyalurkan bantuan-bantuan tersebut kepada orang-orang susah dan menderita. Dan bantun ini sudah rutin dilaksanakan sejak tahun 2016,” jelas Erwin.
Untuk diketahui Nyonya Fischbach Fangidae adalah perempuan kelahiran Kupang 5 Mei 1968. Dari almarhum Pendeta Eli Fangidae dan ibu almarhumah Yaya Fangidae Padji Lomi.
Ia hijrah ke Amerika dan menikah dengan suaminya John Fischbach dan saat ini tinggal di Los Angeles dan telah menjadi Warga Negara Amerika.
Nyonya Fischbach Fangidae selalu aktif melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan bagi kaum marginal, orang-orang susah yang tak berdaya sudah sejak 17 tahun lalu.
Kurang lebih ada 15 negara yang menjadi mitra Nyonya Fischbach Fangidae untuk bisa berbagi dan melakukan aksi-aksi sosial kemanusiaan, termasuk Indonesia.
Aksi sosial kemanusiaan ini dilakukannya melalui organisasi sosial resmi seperti Amerika Red Cross International (Palang Merah Internasional Amerika) yang aktif melakukan kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan di seluruh dunia.
Dari sekian banyak anggotanya, Nyonya Fischbach Fangidae merupakan salah satu donatur tetap yang menyumbangkan uang tunai kepada Palang Merah Internasional untuk digunakan dalam aksi sosial kemanusiaan.
Selain itu juga aktif membantu anak-anak miskin yang terkena busung lapar seperti di negara Ethiopia, memalui sebuah organisasi resmi khusus yang menangani masalah busung lapar di dunia, Feed The Children.
Jika pandemik Covid-19 dapat selesai di tahun ini, Nyonya Fischbach Fangidae berencana kembali ke Indonesia dan ingin merayakan pesta perak pernikahannya di Kupang, NTT, bersama-sama dengan orang miskin, pemulung dan masyarakat yang hidup dalam kesusahan. (WK)