Scroll untuk baca artikel
Pemda Lembata

Tanam Mangrove dan Malapari, Bupati Lembata : Hari ini Tanam Besok Hilang

229
×

Tanam Mangrove dan Malapari, Bupati Lembata : Hari ini Tanam Besok Hilang

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, LEMBATA – Pernyataan tegas Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapobali saat penanaman Mangrove dan Malapari memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia, 5 Juni, di lokasi Pantai Rayuan Kelapa Barat, Teluk Lewoleba, patut mendapat perhatian serius dari pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lembata, Rabu (5/6).

Saat itu dihadapan Ketua DPRD Petrus Gero, unsur Forkopimda, dan pegiat lingkungan hidup lainnya, Pj Bupati menyentil pola kerja selama ini yang dibangun hanyalah bersifat insidental atau seremonial semata.

Dikatakan Pj Bupati, “Hari ini kita menanam lalu besok dan seterusnya kita hilang. Harusnya, satu tahun agenda apa berkaitan dengan isu penyelamatan lingkungan, harus kita buat.”

Nyata bahwa Pj Bupati menghendaki adanya konsep dan tindakan konkrit yang simultan untuk melakukan pemulihan lingkungan agar menghasilkan manfaat ekosistem yang signifikan, berdampak pada ekonomi masyarakat.

“Mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan keberlanjutan sosial serta kesejahteraan masyarakat,” harap Pj Bupati Paskalis Ola.

Karena itu, Pj Bupati tekankan kepada Kadis Lingkungan Hidup segera membuat rencana aksi selama satu tahun ke depan, terutama terkait lingkungan hidup dalam menghadapi musim penghujan.

Dikatakannya juga, kehadiran semua pihak hari ini adalah bagian dari pendekatan Kolaborasi Pentahelix.

Tugas Pemerintah menurut Pj Bupati Tapo Bali adalah sebagai regulator, kontroler. Sementara akademis berperan sebagai konseptor, dan komunitas berfungsi sebagai akselerator dan mediator.

Bagaimana dengan peran pelaku usaha? Menurut Pj Bupati, peran pelaku usaha adalah sebagai enabler, pemberdaya atau penyedia sarana prasarana untuk kegiatan publik.

Diketahui, Kolaborasi Pentahelix merupakan model kolaboratif yang melibatkan lima komponen penting, yakni pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media.

Lima unsur ini selalu dilibatkan dalam proses perencanaan, implementasi, hingga evaluasi pembangunan daerah berkelanjutan.

Karena itu, sekali lagi ia tekankan kehadiran semua pihak terkait lingkungan hari ini adalah bagian dari pendekatan Kolaborasi Pentahelix itu.

Memang disadari Pj Bupati, salah satu kendala di lapangan terkait isu lingkungan hidup adalah ketersediaan anggaran yang terbatas.

Namun Pj Bupati berharap melalui peran Kolaborasi Pentahelix, semua pihak dapat melaksanakan agenda besar lingkungan hidup secara bersama-sama. ****