Scroll untuk baca artikel
Pemda Lembata

Penjabat Bupati Lembata: Perempuan dan Laki-Laki Memang Berbeda Tetapi tidak untuk Dibeda-Bedakan

224
×

Penjabat Bupati Lembata: Perempuan dan Laki-Laki Memang Berbeda Tetapi tidak untuk Dibeda-Bedakan

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, LEMBATA – Penjabat Bupati Lembata, Matheos Tan menegaskan bahwa perempuan dan laki-laki memang berbeda, tetapi tidak untuk dibeda-bedakan.

“Perempuan dan laki-laki memang berbeda, tetapi tidak untuk dibeda-bedakan,” tegas penjabat bupati Lembata, Matheos Tan dalam sambutannya yang dibacakan oleh asisten 1 Setda Lembata, Iren Suciadi pada kegiatan advokasi kebijakan dan pendampingan kesetaraan gender, bertempat di aula kopdit Ankara, Selasa (12/9/2023).

Dikatakannya, Gender merupakan aspek yang sangat penting dan harus direspon dalam setiap aktivitas pembangunan.

“Hal ini dikarenakan karena gender merupakan salah satu tujuan utama pembangunan global (Milenium Development Goals/MDGs). Artinya peran semua orang, baik laki-laki maupun perempuan harus dapat dilibatkan secara optimal dalam pembangunan dengan mengedepankan prinsip-prinsip kesetaraan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, Gerakan pengarusutamaan gender (PUG) merupakan salah satu strategi pembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender antara anak laki-laki dan anak perempuan dalam semua bidang kehidupan.

“Seperti akses terhadap pendidikan, akses terhadap pengembangan pengetahuan dan keterampilan penghapusan praktek diskriminatif, akses terhadap pengembangan karier dan sebagainya,” ucap Iren Suciadi saat membacakan sambutan penjabat bupati Lembata.

Sementara kepala dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kabupaten Lembata, dr. Lucia Chandra mengatakan bahwa perempuan dan anak itu sangat rentan terhadap bermacam-macam tindakan.

“Karena selama ini perempuan selalu dianggap nomor 2 dan laki-laki selalu nomor satu. Jadi kami berusaha untuk mengadvokasi para ASN supaya gender ini adil untuk perempuan dan laki-laki,” terang Lucia.

Dia berharap dengan kegiatan ini pihak perempuan bisa lebih menonjol.

“Tidak selalu di nomor duakan, tetapi bukan berarti kita saingan dengan laki-laki. Bukan seperti itu,” tukas dr. Lucia.

Ditegaskannya, gender itu berbeda dengan seks atau jenis kelamin.

“Gender itu sesuai dengan sosial dan budaya. Di setiap daerah itu berbeda-beda, bisa berubah,” pungkas Lucia Chandra.

Untuk diketahui, sebanyak 3 Narasumber dalam kegiatan tersebut yakni :

1. Kepala dinas P2PA
2. Dinas P2PA Provinsi NTT
3. Dra. Elisabeth Dhedhe.****