Scroll untuk baca artikel
Daerah

Warga Minta Pemerintah Kelurahan Bantu Cari Solusi Terkait Pemblokiran Jalan yang Dilakukan Seorang Ibu Dengan Gangguan Jiwa, Lurah Selandoro Diduga Tak Mengindahkan

802
×

Warga Minta Pemerintah Kelurahan Bantu Cari Solusi Terkait Pemblokiran Jalan yang Dilakukan Seorang Ibu Dengan Gangguan Jiwa, Lurah Selandoro Diduga Tak Mengindahkan

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, LEMBATA – Warga RT-02, RW-01 kelurahan Selandoro Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluhkan terkait pemblokiran jalan yang dilakukan seorang ibu dengan gangguan jiwa. Terkait itu, warga meminta agar pihak kelurahan Selandoro bisa membantu mencari jalan keluar (Solusi) agar warga bisa keluar dari kendala yang dialami tersebut.

Willy, salah satu warga (Korban) terdampak pemblokiran jalan, kepada media ini mengatakan, dirinya pernah menceriterakan terkait keadaan yang dialami seisi rumahnya kepada pak lurah Selandoro via WA.

“Pada tanggal (30/8/2021), saya sudah ceriterakan semuanya kepada pak lurah terkait apa yang kami alami. Waktu itu, pak lurah hanya menjawab, TKP-nya di mana, dan saya menjawab di RT-02,RW-01. Namun sampai saat ini, tidak ada satu orang dari kelurahan yang turun lokasi,” ungkap Willy, Selasa (14/9/2021).

“Kami hanya minta sebagai pemerintah bantu cari jalan keluar, karena sekarang, pikiran kami benar-benar buntuh. Besoknya lagi (9/9/2021) saya kembali WA pak lurah minta solusi (Jalan Keluar). “Selamat malam pak lurah, maaf menggangu. Pak lurah bantu kami dulu sebagai pimpinan kami di kelurahan Selandoro, karena kami sudah begini lama akses jalan kami sangat susah untuk keluar masuk. Kami mohon dari pihak kelurahan bisa memfasilitasi agar kami bisa keluar dari kendala ini. Sekali lagi, Kami mohon pihak kelurahan bantu memfasilitasi kami, mkasih. Info pesan WA, terbaca, tapi tidak membalas,” jelas Willy.

Willy berharap agar dari pihak pemerintah dalam hal ini kelurahan bisa turun langsung ke lokasi.

“Kami ini sudah lama sekali jalan keluar masuk sangat susah. Tiap hari harus lewat tempat cuci piringnya tetangga, sedangkan lorong yang diblokir tersebut, di sertifikat jelas-jelas lorong untuk keluar masuk kendaraan. Jadi kami hanya minta pemerintah kelurahan bantu cari jalan keluar agar kami bisa keluar dari kendala yang kami alami saat ini,” harapnya.

Sementara, terkait dengan kejadian yang dialami, pada tanggal 10 September, korban pernah mengadu kepada camat Nubatukan.

Saat bertemu camat, camat berjanji akan menyampaikan keluhan yang dialami Willy sekeluarga kepada Lurah Selandoro.

Pada tanggal 12 September, korban kembali bertanya kepada pak camat Nubatukan.

“Malam pak camat, mau tanya, kapan dari pihak kelurahan turun lokasi,” tanya korban sesuai pesan Whattsap kepada pak camat sekaligus melampirkan foto pemblokiran jalan.

Camat Nubatukan membalas whatsapp, katanya, dirinya juga sudah menelphone lurah, hanya belum angkat. “Besok apel pagi baru saya panggil dia (Lurah),” kata camat.

“Siap. Mama tua otak-otak yg palang. Kemarin saya sudah dekati keluarganya untuk bantu amankan mama tua itu kaka. Besok saya koordinasi babinsa untuk kesana lagi kaka. Ini wa dari lurah,” jelas camat Nubatukan meneruskan WA lurah Selandoro.

Hingga berita ini diturunkan, pihak dari kelurahan Selandoro belum turun ke lokasi pemblokiran jalan. (*/WK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *