YgINFOKINI.NET, KOTA KUPANG – Walikota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH hadir dalam rapat akselerasi pengembangan Kota Kupang tahap 2 yang dipimpin oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nai Soi di Ruang Rapat Wakil Gubernur NTT, Rabu, 24 Maret 2021.
Turut hadir Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Kusuma Wardhani, Perencana Program Akselerasi Pengembangan Kota Kupang Andi Siswanto, Kepala BPJN X Kupang, Dr. Ir. Muktar Napitupulu, M.Sc. Pertemuan tersebut dilaksanakan untuk membahas akselerasi rencana pengembangan Kota Kupang tahap ke 2, di mana penataan mencakup drainase, trotoar, 3 lokasi bundaran juga 4 gerbang masuk Kota Kupang.
Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman Kementerian PUPR RI, Kusuma Wardhani, dalam rapat tersebut mengatakan pembangunan tahap 2 ini akan dititik beratkan pada penataan Koridor Pedestrian Bundaran dan Gerbang Kota. Untuk itu pihaknya mendorong agar pemerintah daerah segera menyelesaikan beberapa kendala yang menghambat pembangunan Koridor Frans Seda dan permasalahan PKL di Kawasan Kelapa Lima (depan Hotel Aston).
Menurutnya, perlu komitmen pemerintah Kota Kupang dibantu Pemerintah Provinsi untuk menyelesaikannya sesegera mungkin. Termasuk beberapa hal yang mengemuka untuk diupayakan solusinya seperti lebar eksisting pedestrian, penanaman pohon di area/lahan eksisting pedestrian serta masalah pengaturan lalu lintas dan lahan parkir di Bundaran Tirosa (Termasuk Parkiran).
Kusuma Wardani atau Nani juga menjelaskan bahwa Kota Kupang mendapatkan perhatian lagi dikarenakan Kota Kupang dalam proses penataan kota sehingga menjadi perhatian khusus pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR RI. Menurutnya, dengan kawasan yang lebih luas, Kota Kupang akan menjadi pilot project untuk pengembangan kota-kota lainnya di Indonesia. Untuk itu, ia menambahkan bahwa pengembangan Kota Kupang tahap satu menjadi perhatian penting karena akan menjadi acuan untuk pengembangan kota tahap dua.
Kepala BPJN X Kupang, Dr. Ir. Muktar Napitupulu, M.Sc. dalam kesempatan itu juga mengusulkan agar ada standar desain yang kompatibel dengan rencana pengembangan kota yaitu desain ideal yang bisa dikerjakan dengan memperhatikan analisis perkotaan untuk mewujudkan Kota Kupang sebagai kota pengembangan premium.
Wakil Gubernur NTT, Josef Nai Soi menyambut hangat upaya penataan wajah Kota Kupang sebagai ibu kota Provinsi. Dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat ini, menurutnya, Kota Kupang akan lebih menunjukkan kharismanya sebagai ibu kota provinsi dengan adanya penataan kota tahap kedua ini. Secara khusus Wagub Nai Soi juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah pusat.
“Saya berterima kasih kepada Presiden Jokowi, melalui Kementerian PUPR RI yang sudah membantu kami untuk menata Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi ini menjadi lebih baik dan juga membantu penataan destinasi wisata di Labuan Bajo”, katanya.
Sementara itu, Wali Kota dalam pertemuan mengemukakan bahwa pemerintah kota akan memberi perhatian khusus untuk mempersiapkan lahan yang akan dilakukan penataan tahap 2 serta berjanji jajarannya akan menata aset agar tidak terjadi kendala dikemudian hari. Untuk itu, berbagai masukan yang disampaikan oleh pihak Kementerian PUPR dan BPJN X akan menjadi perhatiannya untuk segera diselesaikan sehingga proyek dapat rampung tepat waktu sesuai perencanaan.
Ia menambahkan bahwa desain penataan kota ini nantinya akan menonjolkan kearifan khas daerah Kota Kupang dengan penataan berbatuan, pohon-pohon termasuk pohon lontar serta menampilkan arsitektur adat yang mewakili tradisi kedaerahan di Kota Kupang. Pemerintah Kota Kupang juga akan gencar melakukan sosialisasi kepada warga agar tidak menjaga fasilitas yang telah dibangun.
Usai pertemuan, kepada awak media, Wali Kota Jeriko berkomentar bahwa pengembangan bundaran mencakup 3 lokasi bundaran yaitu Bundaran El Tari, Bundaran Patung Kirab dan Bundaran Patung Tirosa. Selain itu penataan juga mencakup 4 gerbang masuk kota, yaitu masing-masing terletak di Bimoku, Belo, Bolok, dan Penfui. Semuanya akan dibiayai dari APBN atau bantuan pemerintah pusat.
“Kita mendapat bantuan dari pemerintah pusat senilai sekitar 125 miliar dari APBN, proyek akan dilaksanakan secara multi years. Rencananya akan mulai dilelang mulai bulan Juni tahun ini, dan diperkirakan akan selesai tahun 2022, kita bersyukur dan berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat kepada Kota Kupang karena semua ini anggarannya sesuai dengan lobi,” jelasnya.
Hadir pula dalam pertemuan itu antara lain Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya P. T. Binti, S.I.K., Dandim 1604 Kupang, Letkol Arh Abraham Kalelo, Kajari Kupang, Odermaks Sombu, SH, MA, MH, Kepala ATR/BPN NTT, Kadis PUPR NTT, Kadis LHK NTT, Kepala Balai Besar Konservasi SDA NTT,
Kepala ATR/BPN Kota Kupang, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Kupang, Kepala Bapeda Kota Kupang, Kaban Keuangan & Aset Daerah Kota Kupang, Kadis PUPR Kota Kupang, Kadis PRKP Kota Kupang, Kadis LHK Kota Kupang, Kadis Perhubungan Kota Kupang, Kabag Tatapem Setda Kota Kupang, Kabag Kerjasama Setda Kota Kupang, Kabag Hukum Setda Kota Kupang. */Pkp