INFOKINI.NET, KOTA KUPANG – Dalam rangka meningkatkan kerjasama perdagangan antara NTT dengan Timor Leste, Pemerintah Provinsi NTT akan membuka kantor perdagangan di Dili, Timor Leste. Hal itu disampaikan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat ditemui usai acara Peresmian Bandara Internasional Rota do Sandalo, Distrik Administrasi Khusus Oecusse Timor Leste, Selasa sore (18/6).
Gubernur dan Wakil Gubernur NTT bersama para Bupati sedaratan Timor berkunjung ke Oecusse untuk memenuhi undangan Pemerintah Timor Leste dalam rangka Peresmian Bandara Internasional Oecusse. Kunjungan kerja berlangsung selama dua hari dari tanggal 18 sampai dengan 19 Juni 2019.
“Yang pasti dalam tahun ini, NTT akan membuka kantor perdagangan di Dili. (Sekali lagi) dalam tahun ini. Pemerintah Provinsi NTT sangat serius menjalin kerjasama ke arah sini sehingga pembangunan ekonomi perbatasan dapat berkembang pesat,” jelas Viktor Laiskodat saat ditemui usai upacara peresmian di lokasi bandara Internasional.
Menurut Viktor Laiskodat, NTT dan Timor Leste memiliki hubungan kultural dan sosial yang sangat kental. Karena punya akar budaya sama. Kita miliki hubungan sosial budaya baik.
“Kalau sudah dekat dengan hati pasti semua yang lain akan lancar. Kalau tidak cocok dengan hati, apapun salah. Hubungan interaksi emosional kita temukan dulu. Kita sedang membangun komunikasi yang baik dengan pa Xanana, pa Fransisco Guterres, pa Mari Alkatiri dan tokoh-tokoh Timor Leste lainnya,” jelas pria asal Semau tersebut.
Pemerintah Provinsi NTT,lanjut Gubernur, akan berupaya membangun hubungan perdagangan secara langsung dengan Timor Leste. Hubungan triangle Kupang-Dili-Darwin pasti akan dijajaki secara serius.
“Kita punya hubungan-hubungan yang bisa kita kerjasamakan segera. Sedang kita bicarakan secara serius. Kita sudah bicarakan dengan Menteri Ekonomi Timor Leste untuk kita serius bicarakan hal-hal yang dapat kita kerjakan segera. Khususnya dengan Oekusi,” ujar mantan Ketua Mantan Ketua Fraksi Nasdem tersebut.
Lebih lanjut Viktor menguraikan, sebagai sebuah negara, Timor Leste memiliki kuota ekspor yang besar. Hal ini menjadi peluang kerjasama perdagangan terutama untuk mennghidupkan daerah perbatasan. Ini tentu butuh diskusi yang serius agar sungguh mendatangkan keuntungan besar bagi Timor Leste dan NTT.
“Kuota yang besar ini dapat kita optmalkan melalui pembicaraan yang matang. Supaya bisa terpakai semua kuota ekspor itu. Yang mana, yang bisa kita kerjasamakan dengan NTT. NTT punya tapi di sini tidak punya. Yang kita kerjasamakan keluar atas nama Timor Leste, itu yang akan kita diskusikan dalam Joint Border (Kerjasama Perbatasan),” jelas Gubernur Viktor.
Untuk memperlancar jalur perdagangan langsung ini,jelas Gubernur, persoalan administrasi di pos batas antara kedua negara akan dirapikan. Sehingga tidak menjadi penghambat interaksi anatara dua negara baik dalam sosial budaya maupun ekonomi.
“Banyak pengeluhan. Ada yang keluar masuk pintu (batas) masih terkena biaya tambahan kendaraannya. Kita akan duduk bersama agar kita buat satu kesatuan pemahaman. Sehingga harganya sama, modelnya sama untuk hal ini. Tidak ada lagi perbedaan antara Timor Leste dan Indonesia,” jelas politisi Nasdem tersebut.
Hal lain yang ditekankan Gubernur Viktor Laiskodat untuk menghidupkan Ekonomi perbatasan adalah pengembangan pasar perbatasan. Harus disiapkan budaya pasar terlebih dahulu sehingga bisa terisi dengan komoditas rakyat dari NTT dan Timor Leste.
“Kita sudah bangun pasar di Motain dan Motamasin. Napan juga akan kita bangun. Kita siapakan agar budaya pasar hidup. Kita akan isi dengan baik sehingga komoditas pasarnya hidup,” ujar Laiskodat.
NTT Dukung Kehadiran Bandara Internasional Oecusse
Gubernur NTT menyatakan dukungan dan apresiasi yang besar atas kehadiran bandara internasional Oecusse. Karena tidak hanya bermanfaat bagi Timor Leste tapi juga untuk NTT.
Hal tersebut diungkapkan Viktor Laiskodat saat memberikan sambutan pada acara syukuran 5 tahun kepemimpinan Mari Alkatiri di Distrik Oecusse dan syukuran peresmian Bandara Internasional Oecuse di lapangan sepakbola Oecusse, Selasa malam (18/6).
Menurut Laiskodat, kehadirannya bersama Wakil Gubernur NTT serta seluruh Bupati daratan Timor merupakan bentuk dukungan nyata terhadap geliat pembangunan yang gencar dijalankan pemerintah Timor Leste khusunya distrik Oecusse.
“Sebagai Gubernur, saya mengapresiasi kebangkitan dari Timor Leste khususnya Oecusse yang telah maju luar biasa. Saya sangat senang Oekusi telah punya Bandara Internasional. Kita akan dorong agar penerbangan ke sini semakin meningkat dan kerjasama antara kedua negara dapat berjalan lancar,” jelas Viktor Laiskodat.
Viktor menjelaskan, dengan diresmikannya Bandara Internasional tersebut, sudah ada tiga bandara internasional di pulau Timor yakni Kupang, Dili dan Oecusse. Jika di Suai Timor Leste juga jadi, akan ada empat Bandara besar di Timor.
“Adanya rencana pembangunan Observatorium nasional terbesar se-Asia Tenggara di Timau, akan memberikan dampak yang luar biasa. Karena orang dari mana-mana bisa mendarat di sini. Dari sini mereka bisa cepat sampai ke sana dibandingkan dari Kupang. Mereka hanya butuh waktu sekitar satu jam sampai di sana dengan infrastruktur yang kita bangun dengan bagus,” pungkas Viktor.
Dalam kesempatan itu, Viktor mengungkapkan tekad dari pemerintah NTT dan Distrik Oecusse untuk bangun infrastruktur jalan menuju perbatasan khususnya ke Oepoli.
“Sebentar lagi, Oecusse dan NTT akan bersama-sama bangun jembatan yang hubungkan Oepoli dan Oekusi. Jadi kalau datang Kupang tidak lagi lewat Kefa tapi langsung tembus Kupang. Kita adalah bersaudara, mari kita saling mendukung dalam pembangunan menuju kesejahteraan bersama,” pungkas Viktor Laiskodat.
Peresmian Bandara Internasional Oekusi ditandai oleh penekanan tombol oleh Presiden Timor Leste, Fransisco Guterres.
Bandara ini dikerjakan oleh salah satu BUMN Indonesia yakni PT Wijaya Karya (Persero). Ditandai juga dengan ujicoba rute penerbangan langsung Jakarta-Oecusse oleh Maskapai Citilink.
Gubernur, Wakil Gubernur, para Bupati sedaratan Timor serta rombongan juga melakukan penerbangan perdana dengan pesawat Trans Nusa dari Bandara El Tari menuju Bandara Oekusi. Waktu yang ditempuh kurang lebih tiga puluh menit.
Tampak hadir pada acara peresmian bandara Internasional Oekusi, Presiden Distrik Administrasi Khusus Oecusse, Mari Alkatiri, jajaran menteri dari Timor Leste, Duta Besar RI untuk Timor Leste, Direksi PT Wijaya Karya, utusan Menteri BUMN RI, Wakil Gubernur NTT, Walikota Kupang, Bupati Kupang, Bupati TTS, Bupati TTU, Bupati Malaka, Bupati Belu, para pejabat teras dari Distrik Oecusse, masyarakat Oekuse,insan pers dan undangan lainnya. (WK/HMS)