INFOKINI.NET, LEMBATA – Peneliti Geothermal, Ali Ashat mengatakan, rasio elektrifikasi NTT termasuk yang terendah di Indonesia.
“Rasio Elektrifikasi NTT termasuk terendah di Indonesia,” ungkap Ali, Rabu 21 Agustus 2024.
Di mana, lanjutnya, sampai dengan semester 1 tahun 2019 adalah sebesar
72 % dari rasio elektrifikasi nasional sebesar 98.81% (ESDM 2019).
“Sampai dengan tahun 2018, sistem kelistrikan NTT memasuk sebanyak 921 GWh dengan jumlah konsumen sebagian besar dari rumah tangga,” papar Ali.
Jelas Ali, PLTD menjadi pembangkit yang paling banyak digunakan pada sistim kelistrikan Nusa Tenggara Timur (Mahal).
“Target utama pengembangan listrik di NTT adalah mengurangi biaya pokok penyedian dengan mengurangi jumlah pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) secara bertahap,” jelas Ali.
“PLTD direncanakan berhdnti beroperasi pada tahun 2025 (RUPTL, 2019-2028),” tutupnya. (*/Willy)