INFOKINI.NET, LEMBATA – PLT Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday mengatakan tindakan teror dan provokasi berlebihan yang sering terjadi semestinya disudahi.
“Fenomena fanatisme kelompok, penolakan terhadap kemajemukan, tindakan teror dan provokasi berlebihan yang sering terjadi, politik identitas yang mengental, termasuk upaya penggiringan ASN dan masyarakat umum lainnya ke dalam arena konflik kepentingan, semestinya disudahi untuk mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh – Lembata Produktif,” tegas Plt bupati Lembata dalam pidatonya pada upacara bendera memperingati HUT ke-76 Republik Indonedia
bertempat di halaman kantor bupati Lembata, Selasa (17/8/2021).
Lanjutnya, permasalahan bangsa dan negara, permasalahan masyarakat Lembata harus dihadapi secara bersama oleh seluruh masyarakat Lembata tanpa kecuali.
“Karena itu sebagai anak bangsa, anak lewotanah – leuauq, saya mengajak kita sekalian untuk menginternalisasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan dan spirit TAAN TOU menjadi gerakan bersama yang terencana dengan baik, yang harus kita tumbuh-kembangkan mulai dari lingkungan keluarga kita masing-masing, tempat kerja dan di manapun kita berada,” katanya.
PLT bupati Lembata mengajak semua untuk saling memberikan dukungan dan berkontribusi dalam bekerja secara bersama-sama membangun dan memajukan leu auq-lewotana Lembata dalam spirit “TAAN TOU”.
“Dengan TAAN TOU kita mampu menerima perbedaan dalam bekerja, kita tidak saling berprasangka buruk terhadap sesama, tetapi akan saling menghargai dalam bekerja, tidak saling memfitnah, tidak mudah terprovokasi dan tidak mudah terhasut pada gerakan-gerakan radikal dan terorisme, karena TAAN TOU merupakan kearifan kita. Oleh karena itu sudah saatnya masing-masing kita harus mengambil inisiatif dan peran, serta tanggung jawab sesuai profesi kita masing-masing. Di manapun kita berada, selalulah menjadi yang terbaik dan berikan yang terbaik dari yang bisa kita berikan,” pinta PLT bupati, Thomas Ola Langoday.
Dikatakannya, tahun depan merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMD Kabupaten Lembata Tahun 2017 – 2022.
“Hari ini kita tidak merayakan peringatan kemerdekaan Indonesia bersama mendiang Eliaser Yentji Sunur, S.T., M.T, Bupati Lembata Periode 2017 – 2022, karena beliau telah lebih dahulu berpulang ke pangkuan Yang Ilahi, ke rumah abadi Bapa di Sorga. Sebagai pendamping Beliau dalam suksesi yang lalu, saya harus mengemban tugas mulia, mengambil alih estafet untuk melanjutkan sisa kepemimpinan ini, mengantar dan menyelesaikan program-program prioritas RPJMD yang belum terselesaikan,” ucapnya.
Menurutnya, banyak hal yang telah dibuat dan menggapai sukses, namun masih ada juga yang perlu percepatan dan pembenahan di sisa waktu kepemimpinan politik ini.
“Atas nama Pemerintah Daerah, saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Lembata, jika selama kepemimpinan kami, banyak kebijakan yang tidak populis, yang kontroversi dan distorsi, yang telah menimbulkan gesekan di sana-sini, yang menyulut amarah, dendam dan bullying. Namun sejatinya, kebahagiaan masyarakat-lah adalah tujuan utamanya. Oleh karena itu, sekali lagi saya mengajak kita semua, untuk kembali menggairahkan pemerintahan ini, dengan menggemakan spirit TAAN TOU, membangun kembali prinsip keterbukaan dan kejujuran dalam melayani, mencegah tindakan melukai satu sama lain, dan bersedia berpartisipasi dalam membentuk masa depan Lembata,” tutupnya.
Pantauan media ini, upacara memperingati HUT RI ke-76 kali ini dengan membatasi personil peserta upacara dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Hadir pada upacara tersebut, sekretaris daerah Lembata, Paskalis Ola Tapobali, ketua DPRD Lembata, Petrus Gero bersama rekan anggota DPRD, Kapolres Lembata, AKBP Yoce Marten dan pejabat lain. (*/WK)