INFOKINI.NET, LEMBATA – Penjabat bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Paskalis Ola Tapobali melaunching logo & tema Hut ke 25 tahun otonomi daerah kabupaten Lembata.
Kegiatan pelaunchingan bertempat di taman kota swaolsa titen Lewoleba, senin 22 juli 2024. Turut hadir para kepala opd lingkup pemda Lembata, kapolres Lembata, ketua DPRD Lembata, kepala pengadilan Negeri, Danramil 03/Lewoleba kodim 1624/Flotim dan undangan lain.
Penjabat bupati Paskalis dalam sambutannya mengatakan bahwa, kabupaten Lembata akan merayakan 25 tahun otonomi daerah.
“Sudah 25 tahun kita berdiri sebagai daerah otonomi dan harus ada semangat yang berbeda dari perayaan-perayaan sebelumnya. Kita patut bersyukur karena dengan otonomi daerah kita bisa sampai pada posisi kita masing-masing saat ini,” ungkap Paskalis Tapobali sapaan akrab penjabat bupati Lembata.
Karena itu, lanjutnya, di moment hut perak ini, ia mengajak semua masyarakat untuk memberikan ucapan terima kasih, refleksi terhadap perjalanan daerah ini.
“Hari ini kita melaunching tema dan logo hut otonomi. Tema yang kita angkat adalah taan tou lembata maju berkelanjutan. Tema ini bukan sekedar refleksi semalam lalu panitia atau kita semua menetapkannya tetapi memiliki pendasaran-pendasarannya,” jelas Paskalis Tapobali.
“Taan tou merupakan jati diri atau semboyan yang sudah diangkat pada lambang daerah kita. Kalau kita menggunakan pakaian seragam maka di lengan sebelah kiri ada logo pemda dan tertera tulisan taan tou. Kemudian Lembata maju berkelanjutan, ini juga merupakan sinkronisasi terhadap visi indonesia emas 2045,” sambung Paskalis Tapobali, orang nomor satu di kabupaten Lembata ini.
Dijelaskan, Visi indonesia emas 2045 adalah menuju negara nusantara, berdaulat, maju dan berkelanjutan, Kemudian visi NTT yaitu NTT maju, mandiri, adil dan makmur dalam NKRI.
“Taan tou Lembata maju berkelanjutan juga merupakan ajakan bagi kita semua untuk memperkokoh soliditas dan kebersamaan dalam semangat persatuan dan kesatuan membangun tanah lembata,” kata mantan kadis pupr kabupaten Lembata itu.
“Taan tou adalah kearifan lokal yang diberikan leluhur kepada kita sebagai roh dan jiwa yang mengikat emosional kita yang mampu menerima perbedaan dalam semua dimensi kehidupan dan pembangunan di daerah kita ini,” tambah penjabat Paskalis Tapobali, mantan lurah kalabahi.
Oleh karena itu, katanya, sudah saatnya masing-masing kita harus mengambil peran dan tanggung jawab sesuai dengan profesi kita masing-masing.
“Kita harus terus menjaga kondusifitas pembangunan daerah dan tinggalkan perilaku emosional yang cenderung menghambat pembangunan daerah. Karena inovasi sebaik apapun tidak mungkin terwujud tanpa ekosistem politik, sosial dan budaya yang kondusif,” tutup penjabat bupati Lembata, Paskalis Tapobali, mantan kepala Bapeda kabupaten Lembata. (*/Willy)
