Scroll untuk baca artikel
Daerah

Mustan Tanjung Bilang Masalah Buruh Migran Bukan saja Menjadi Tanggung Jawab Pemerintah

106
×

Mustan Tanjung Bilang Masalah Buruh Migran Bukan saja Menjadi Tanggung Jawab Pemerintah

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, LEMBATA – Anggota Presidium Majelis Daerah Kahmi Lembata, Mustan Tanjung menegaskan bahwa terkait masalah buruh migran bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah.

“Masalah buruh migran bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan memerlukan peran serta dari semua pihak termasuk akademisi, organisasi masyarakat, pemuda dan KAHMI,” tegas Mustan Tanjung saat memberikan sambutan pada kegiatan Dialog Publik yang diselenggarakan MU KAHMi Lembata dengan tema “Perlindungan hak-hak buruh Migran dan Keluarganya di kabupaten Lembata” Minggu 17 November 2024.

Dikatakannya, Kabupaten Lembata adalah salah satu daerah yang memikiki jumlah buruh migran yang signifikan.

“Hari ini kita tidak membahas tentang hak-hak buruh migran di luar negeri, tetapi juga dampak sosial ekonomi bagi keluarga yang mereka tinggalkan di kampung halaman. Banyak dari keluarga-keluarga ini menghadapi tantangan dalam pendidikan, kesejahteraan dan dukungan sosial yang layak. Hal ini, perlu menjadi perhatian kita bersama untuk menciptakan kebijakan lebih baik dan lebih menyeluruh,” katanya.

Dijelaskannya, KAHMI sebagai organisasi yang peduli terhadap pembangunan sosial, berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung segala upaya peningkatan perlindungan bagi buruh migran.

“Kami berupaya untuk terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, LSM maupun komunitas lokal agar buruh migran kita mendapat perlindungan yang maksimal dan keluarganya dapat hidup dengan sejaterah,” jelas Mustan.

Mustan mengatakan, hadirnya Pasangan Calon bupati dalam dialog publik hari ini menunjukan sebuah kepedulian yang besar terhadap nasib buruh migran dan keluarganya.

“Saya yakin masyarakat
Lembata, terutama yang memiliki anggota keluarga sebagai buruh migran menaruh harapan agar calon
pemimpin masa depan benar-benar berpihak pada kepentingan mereka,” tandas Mustan.

“Perlindungan hak buruh migran
bukan hanya soal melindungi mereka di negerı orang, tetapi juga memastikan bahwa keluarga yang
ditinggalkan di Lembata mendapatkan dukungan yang layak, baik dari segi ekonomi, pendidikan, hingga aspek
sosial,” sambungnya.

Sementara, calon bupati Lembata Kanis Tuaq menjelaskan data migran asal Lembata yang berada di luar negeri saat ini.

Kanis menyebut, sesuai data, jumlah migran asal Lembata yang berada di luar negeri sebanyak 1.500 orang.

“Yang pergi luar negeri ini rata-rata hanya ikut ramai. Jadi ketika keluarga di sana mereka ajak untuk pergi. Ini yang saya ikuti di Lembata. Ke depanya harus ada regulasi,” terangnya.

“Kami melihat ini sebagai sebuah masalah dan kami akan mengambil kebijakan nanti ketika kami terpilih,” tambah Kanis Tuaq. (*/Willy)