INFOKINI.NET, LEMBATA – Kepala dinas pertanian dan peternakan kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Kanis Tuaq menyebut petani di Lembata belum disiplin.
“Petani kita Lembata belum disiplin karena musim-musim seperti ini baru mereka minta bajak, padahal bajak itu kita targetkan di bulan Agustus dan September, itu belum disiplin,” kata Kanis Tuaq, Senin (4/12/2023) ketika diwawancarai terkait persiapan lahan dan benih masyarakat memasuki musim tanam.
“Namun kita tetap upayakan supaya di tahun-tahun akan datang kita harus lebih cepat mempersiapkan lahannya,” sambung Kanis Tuaq.
Terkait bibit, lanjutnya, tahun ini cukup, bibit jagung hibrida.
“Dari dinas sudah membantu 37 ribu 500 kg atau 37,5 ton. Bibit ini sudah kita bagi ke tingkat kelompok, petani dan sekitarnya 30 ton masih ada di gudang,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, ada dana desa yang 20 persen ketahan pangan, itu kepala desa juga membeli bibit.
“Ada pupuk dan sumbangan dari dana ketahanan pangan yang sudah dibelanjakan desa. Kita harapkan masyarakat bisa mendapatkan benih yang ada baik dari pemerintah kabupaten dalam hal ini dinas pertanian dan diharapkan semuanya ditanam tidak boleh ada yang sisa, karena kalau ada yang sisa, tahun depan bibit itu digunakan lagi sudah susah,” imbuhnya.
“Bibit yang sudah dibagikan baik dari desa maupun kabupaten, provinsi dan pusat wajib diisi semua atau ditanam. Kalau kelompok mendapatkan bibit dari saya, desa dan lahannya susah full, maka bibit yang ada itu bis digeser ke kelompok yang lain atau keluarga dan siapa pun bisa tanam. Itu harapan-harapan saya sehingga kita bisa meningkatkan produksi khususnya jagung di kabupaten ini,” tambah Kadis pertanian Lembata, Kanis Tuaq.
Kanis juga berharap agar ada yang bisa menanam lebih awal.
“Jadi kalau hujan pertama saya istilahkan hujan emas. Jadi tanahnya normal, maka pada saat kita menanam daya tumbuhnya bagus dibandingkan dengan beberapa kali hujan kita tanam. Kalau kita tanam awal, produksi lebih cepat tersedia. Apalagi harga jagung saat ini semakin meningkat,” pungkas Kanis Tuaq. (*/Willy)