INFOKINI.NET, LEMBATA – Lopo Pemerintah Daerah Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terletak di pelabuhan Jetty Lewoleba Runtuh.
Lopo yang dirikan di zaman almarhum bupati Andreas Manuk itu runtuh pada Sabtu (22/7/2023) sekitar pukul 16.00 sore tadi.
Mendengar informasi runtuhnya lopo tersebut, ketua DPRD Lembata, Petrus Gero, S.Sos langsung terjun ke lokasi.
Usai memantau kondisi di Lokasi, kepada media ini Petrus Gero mengatakan bahwa, Lopo Pemda tersebut merupakan bangunan tua dan tiang penopangnya sudah tidak kuat lagi.
“Tadi saya mendapat laporan dari ketua PHRI ibu Hany Chandra terkait Robohnya Lopo Pemda Lembata yang dipakai oleh saudara-saudari kita untuk membangun cafe di sini. Mendengar hal itu, saya langsung bergerak ke sini untuk melihat langsung kondisi ini karena bangunannya sudah tua dan tiang penopangnya sudah tidak kuat lagi dan sudah roboh. Dan saya menyampaikan kepada mereka bahwa kita perlu bersyukur karena tidak ada korban,” ungkap Petrus Gero.
“Kita juga harus melihat keberlanjutan mereka karena belum ada tempat untuk melanjutkan usaha mereka meskipun dalam rancangan pemerintah daerah bekerja sama denga CSR Bank NTT untuk dilakukan bangunan cafe yang dibuat untuk para usaha kecil yang ada di pelabuhan laut Lewoleba,” sambungnya.
Tetapi lanjutnya, karena masih dalam proses maka ia mengambil inisiatif memesankan 1 buah terpal kepada masyarakat agar menggunakan untuk melakukan penjualan di sini.
“Karena ini milik Pemda, tentu Pemda akan ambil langkah. Tetapi wilayah tanahnya itu sudah masuk di dalam wilayah kementerian perhubungan RI sehingga ini juga akan menjadi perhatian kementerian untuk ke depan juga akan di tata lebih baik lagi. Paling tidak untuk membantu masyarakat kita dengan tempat jualan yang lebih layak,” ucap ketua DPD II Golkar Lembata itu
“Sebagai ketua DPRD kabupaten Lembata, kami akan membangun kordinasi sesegera mungkin dengan bank NTT dan bupati Lembata supaya bisa ditindak lanjuti CSR yang dimiliki bank NTT kepada Pemda Lembata dan barang kali itu bisa dioptimalkan supaya bisa membantu mereka bisa berpindah ke tempat yang baru,” terang anggota DPRD tiga periode ini.
Sementara, Fina Ladjar salah satu masyarakat UKM menjelaskan kronologis runtuhnya Lopo tersebut. Dikatakannya, kejadian runtuhnya lopo itu sekitar pukul 16.00.
“Tadi sekitar pukul 14-15 masih ada orang datang minum es buah dan makan rujak di sini, tetapi mereka sudah pulang, kami dengar bunyi 1 kali, langsung runtuh dan tidak ada korban,” jelasnya.
Menurutnya, lopo Pemda tersebut didirikan semenjak almarhum bupati Andreas Manuk.
“Sekitar tahun 2011 Lopo ini didirikan,” katanya.
Kepada Pemda Lembata, ia mengharapkan untuk dibangun 1 buah lopo baru yang layak untuk usaha.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pak ketua DPRD Lembata, pak Petrus Gero yang sudah membantu kami 1 buah terpal untuk digunakan. Semoga ke depan usaha kami ini lebih lancar lagi,” pungkas Fina Ladjar. *Will