INFOKINI.NET, KOTA KUPANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang sangat serius dalam penanganan Coronavirus (Covid-19) salah satunya dengan melakukan tracing (melacak) orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif (Pasien 01) Covid-19.
Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man mengatakan, pemerintah kota Kupang juga giat mempersiapkan hal-hal terkait penanganan Covid-19 di Kota Kupang.
“Dengan adanya pasien 01 maka Pemkot perlu segera mengambil langkah-langkah inisiatif yang cepat dan tepat,” tegas Hermanus ketika memimpin rapat bertempat di Ruang Kerja Wakil Wali Kota Kupang Selasa, (14/4) pagi.
Hadir dalam rapat terbatas tersebut, antara lain ini Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kota Kupang, Drs. Yoseph Rera Beka, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Kes, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kupang M. Jemy D. Didok, S.Pd, M.Si.
Direktris RSUD S. K. Lerik Kota Kupang, dr. Marsiana Halek, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Ernest S. Ludji, S.STP, M.Si, Camat Alak, Ridhon A. Bire, S.IP, Camat Oebobo, Matheos A. H. T. Maahury, SE, Camat Kota Lama, Pah Bessie S. Mesakh, S.STP, M.Si, Lurah Manulai II, Meksain Imanuel Mauk, S.Sos dan Lurah Oetete, R. Mambo Rihi, S.STP.
Rapat tersebut dilaksanakan guna mendorong tindak lanjut konkrit dari instruksi Wali Kota Kupang untuk pembentukan satuan tugas penanganan Covid-19 di tiap-tiap Kelurahan. Terutama dalam upaya tracking and tracing (pelacakan dan penelusuran) semua orang yang pernah berkontak dengan pasien 01.
Berdasarkan laporan Kadis Kesehatan, drg. Retno kepada Wakil Wali Kota dihadapan para peserta rapat lainnya mengatakan bahwa hasil dari tracking and tracing yaitu data kontak by name by address sedang dipantau lebih lanjut.
Sementara yang pernah berkontak erat sudah di laksanakan rapid test dan hasilnya dinyatakan negatif. Sementara PCR berupa swap tenggorok sendiri sudah di ambil dari yang melakukan kontak erat dan sudah di karantina secara mandiri sambil menunggu hasil PCR, dan selalu dipantau agar tidak ada kontak dengan orang lain selama menanti hasil PCR.
Selain itu dalam rapat tersebut dipaparkan kesiapan Pemerintah Kota Kupang dalam percepatan pencegahan penyebaran Covid-19, antara lain; empat rumah sakit second line yang telah disiapkan antara lain RSUD S. K. Lerik, RS Bhayangkara Drs. Titus Ully, RS Tentara Wirasakti dan RS Siloam.
Rumah sakit second line hanya akan menerima pasien dalam pemantauan (PDP) bergejala ringan hingga sedang yaitu warga Kota Kupang dan orang yang kebetulan berkunjung ke Kota Kupang dalam artian sebagai tamu, bukan hanya sekedar singgah.
Untuk menunjang rumah sakit second line, kata drg. Retnowati Pemerintah Kota Kupang menyiapkan tiga unit mobil ambulans khusus penanganan Covid-19.
“Sementara sedang disiapkan terutama branding untuk lebih mempertegas fungsinya,” lapor drg. Retnowati.
Lebih lanjut drg. Retnowati menjelaskan bahwa semua kasus rujukan akan dilimpahkan ke RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohanes, sementara Pemerintah Kota Kupang sendiri menyiapkan ruangan yang dilengkapi alat hepafilter bagi PDP.
Pemerintah Kota Kupang telah mengalokasikan anggaran sebesar 48,5 milyar hasil rasionalisasi APBD II yang dialihkan untuk membiayai penanganan Covid-19 di Kota Kupang. (WK/HMS)