INFOKINI.NET, SUMBA TENGAH – Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat meresmikan gedung kantor PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur kantor Cabang Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah pada Jumat (25/08/2023) siang.
Acara Peresmian tersebut diawali dengan doa syukur yang dibawakan oleh Pdt. Sarci Fanggidae, dan pemberkatan gedung kantor oleh Uskup Waitabula, Mgr. Edmund Woga, CSsR. Kemudian penandatangan prasasti oleh Gubernur Viktor Laiskodat dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Bupati Sumba Tengah Paulus S. K. Limu, Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho, Komisaris Utama Bank NTT Juvenile Djojana.
Usai meresmikan, Gubernur bersama rombongan meninjau beberapa ruangan dan melihat sarana dan prasarana pendukung yang ada di gedung kantor Baru tersebut.
Hilarius Minggu selaku Direktur Teknologi Informasi (TI) dan Operasional Bank NTT dalam laporannya menjelaskan bahwa sebelum berganti nama menjadi Bank NTT Cabang Waibakul, kantor tersebut masih bernama Bank NTT Cabang Anakalang dan masih menyewa salah satu ruko di Waibakul.
“Dulunya kantor ini masih bernama Bank NTT Cabang Anakalang. Dan setelah melakukan penyesuaian dengan nama Ibukota Kabupaten, yakni Waibakul maka melalui mekanisme yang diproses oleh manajemen Bank NTT dan mendapat persetujuan OJK serta tercatat dalam administrasi OJK sesuai surat OJK Provinsi NTT No. 59 Tahun 2023 tanggal 21 Agustus 2023 akhirnya kantor ini berganti nama menjadi Bank NTT Cabang Waibakul.” jelas Hilarius.
Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya pada bulan Februari tahun 2022 lalu Gubernur Viktor Laiskodat juga yang melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung.
Lanjut Hilarius Minggu dalam laporannya bahwa dalam rangka mendukung dan mendekatkan kelancaran pelayanan, Bank NTT cabang Waibakul memiliki jaringan kantor dan pelayanan berupa dua Kantor Fungsional yakni KF Mamboro & KF kantor Bupati, 1 Payment point, 3 mesin ATM & 1 CRM (mesin stor/tarik), 34mesin EDC Merchant & 39 mesin EDC Agen _B Ju Bisa,_ 77 Agen _Dia Bisa,_ dan juga Ribuan M-Banking : _B Pu Mobile_ yang dipergunakan oleh nasabah masyarakat Sumba Tengah.
Ia juga melaporkan capaian kinerja keuangan Bank NTT Cabang Waibakul pada posisi Juli 2023, dimana memiliki Giro Rp.114 M, Tabungan Rp.61 M, Deposito Rp.18 M dengan Total Dana Rp.194 M, Kredit Rp.255 M (-61M), Laba Rp.7,6 M, Modal Disetor per Des. 2022 Rp.57,4 M.
Mengakhiri laporannya Iapun mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah berkontribusi dalam pembangunan kantor tersebut.
“Saya mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi semua pihak dalam hal ini Bapak Gubernur NTT, Bupati dan Wakil Bupati Sumba Tengah dan jajarannya, seluruh Forkopimda, para pemuka Agama dan juga masyarakat Kabupaten Sumba Tengah. Saya juga ucapkan terima kasih kepada kontraktor fisik gedung, PT Layana Timorrindo Investama, Konsultan Pengawas PT Stalactita Plan, Tim Pendamping dari Politeknik, Alosius G. Lake dan Ahli Pengadaan Nasional Dr. Ir. Yahya, M.Si serta kontraktor interior CV Dimensi Cakrawala yang juga telah bekerja dengan maksimal bagi pembangunan gedung kantor ini.” tambah Hilarius Minggu.
Bupati Sumba Tengah Paulus S. K. Limu dalam sambutannya juga berharap dengan gedung kantor yang baru ini mampu memberikan kontribusi untuk perkembangan ekonomi rakyat di wilayah NTT khususnya di Sumba Tengah yang mampu menyanggah kekuatan ekonomi daerah. Ia juga berharap seluruh staf dan karyawan Bank NTT tetap konsisten dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu Bupati Paulus juga mengapresiasi karena Bank NTT Cabang Waibakul yang juga berkontribusi bagi pembangunan pendidikan para pelajar. Ia juga mengapresiasi kepedulian Gubernur NTT bagi pengembangan pertanian di Sumba Tengah.
“Apresiasi kepada Bank NTT Cabang Waibakul karena telah berkontribusi bagi 3.500 mahasiswa yang sekarang sementara mengenyam bangku kuliah. Ini merupakan investasi SDM Bank NTT yang sangat membanggakan bagi kami masyarakat Sumba Tengah. Kedepan target kami untuk 5000 mahasiswa tidak mampu lainnya.” jelas Paulus Limu.
“Saya juga mewakili masyarakat Sumba Tengah memberi apresiasi dan terima kasih kepada Gubernur Viktor Laiskodat, yang selalu memotivasi saya untuk menjadi pemimpin yang berani, peka serta harus cerdas di dalam mengelola potensi daerah ini. Terima kasih juga karena beliau sangat peduli terhadap Sumba Tengah khususnya dalam bidang pertanian. Beliau datangkan TJPS untuk Sumba Tengah, juga _Food Estate_ hingga Presiden Jokowi pun sampai datang ke sini berkat Bapa Gubernur.” terang Bupati Paulus.
“Bahkan sekarang di Sumba Tengah kami kembangkan 25ha tanaman hortikultura yang hingga saat ini telah menghasilkan pendapatan kurang lebih 5 miliar. Dan terkait Energi Baru Terbarukan (EBT) telah kami siapkan 10.000ha lahan. Semoga kedepan Bapa Gubernur bisa kembali datangkan Presiden untuk launching lahan yang kami siapkan.” ucap dan harap Paulus.
Gubernur Laiskodat dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap program dan kinerja manajemen Bank NTT di bawah pimpinan Direktur Utama Bank NTT, Alex Riwu Kaho yang terus mengupayakan peningkatkan peran Bank NTT di seluruh wilayah Provinsi NTT, termasuk di Kabupaten Sumba Tengah.
“Yang pertama Saya ucapkan selamat atas pembangunan dan peresmian gedung baru ini. Semua ini tidak lepas dari pola kerja kolaborasi Bank NTT sebagai Bank Pembangunan Daerah. Bank NTT tidak boleh hanya fokus pada profit keuangan, namum juga mampu menghasilkan inovasi-inovasi produk pada setiap kantor Cabang di NTT. Kita ambil contoh kita di NTT ini kekurangan pakan ternak. Oleh karena itu Bank NTT harus hadir berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan juga stakeholder terkait serta masyarakat untuk dapat mengembangkan produk Pakan ternak atau potensi-potensi lainnya. Kita juga harus dorong seluruh pertanian untuk dapat dihilirisasi. Karena lahan di Sumba sangat potensial, dimana melalui irigasi tetes kita akan panen sepanjang tahun.” tegas Gubernur Viktor.
“Yang berikut nantinya di Sumba akan ada investasi skitar 10 triliun di Waingapu untuk pengembangan budidaya _Shrimp Estate_. Itu akan punya dampak besar bagi pulau Sumba. Maka dari itu bank NTT harus mampu berkolaborasi dimana harus bisa melakukan langkah-langkah untuk ikut berperan dalam pembanguanan Investasi tersebut. Contohnya melalui pemberdayaan UMKM termasuk sektor jasa sehingga putaran perekonomian di kawasan _Shrimp Estate_ dapat maju luar biasa dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.” Tambah Gubernur.
Ia juga mengharapkan bank NTT untuk mulai berpikir dan mendesain kredit khusus pendidikan EBT bagi generasi muda di NTT secara khusus di Pulau Sumba dikarenakan potensi EBT di Sumba yang sangat potensial dimana itu semua harus dapat dikelola dan dikerjakan dengan baik oleh para generasi penerus yang berkompeten dalam bidang EBT, demi masa depan Sumba yang cerah kedepannya. Ia juga mengapresiasi keberhasilan program pemerintah _Food Estate_ yang banyak gagal didaerah lain namun berhasil dikerjakan di Sumba Tengah.
Gubernur Viktor pada kesempatan tersebut juga menyentil segelintir masyarakat di Sumba yang menyebut diri kaum bangsawan yang belum memberikan kontribusi bagi pembangunan perekonomian dalam segala sektor di Sumba.
“Apresiasi yang tinggi bagi kaum Bangsawan di Sumba terdahulu (nenek moyang) yang telah berjasa bagi pembangunan di Sumba. Namun akhir-akhir ini, banyak yang menyebut diri kaum bangsawan, tapi makan saja masih susah setengah mati. Harusnya jika menyebut diri kaum bangsawan tentu mereka itu harus bisa menjadi panutan, punya intelektual yang baik, peka terhadap lingkungan sekitar dan harus bisa memberi kontrobusi, terlibat serta berkolaborasi bersama Pemerintah dan berbagai pihak untuk bekerja dan dapat menghidupi masyarakat banyak. Bukan hanya dapat garis keturunan bangsawan, terus dia sebut diri bangsawan, tapi tidak punya kontribusi untuk daerahnya. Jika seperti itu jelas memalukan bagi nenek moyangnya terdahulu.” Jelas Viktor.
Gubernur Viktor pun siap untuk tidak disukai dan dikritik atas penyataannya. Namun Ia menyebutkan hal yang Ia ucapkan tersebut semata-mata agar setiap warga masyarakat khususnya di Sumba untuk mulai merubah _mindset_ dan memiliki kepekaan serta melatih diri untuk mengelola berbagai potensi daerah di Sumba sehingga daerah Sumba tersebut dapat berkembang melalui beragam potensinya dan maju luar biasa dimasa yang akan datang.
Iapun mengajak semua pihak di NTT untuk dapat bergandengan tangan dalam membangun daerah dan meninggalkan sikap-sikap feodalistik, dan juga meninggalkan indentitas-identitas yang saling menghancurkan satu sama lain.****