Scroll untuk baca artikel
Daerah

Dua Inovasi Milik Dinas Pertanian Lembata Lolos Tingkat Provinsi, Kanis Tuaq Berharap Bisa Tembus Nominasi Tingkat Nasional

344
×

Dua Inovasi Milik Dinas Pertanian Lembata Lolos Tingkat Provinsi, Kanis Tuaq Berharap Bisa Tembus Nominasi Tingkat Nasional

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, LEMBATA – Sebanyak 82 Inovasi tersebar di semua organisasi pimpinan daerah (OPD) kabupaten Lembata. Dari 82 Inovasi yang dievaluasi oleh LAN, 2 inovasi yang dimiliki dinas pertanian kabupaten Lembata lolos ke tingkat provinsi.

“Saya persentasikan ke provinsi pada tanggal 7 Desember tentang Mader dan Apung dan Melati Mekar. Melati mekar itu membangun lahan tidur menuju kesejahteraan rakyat. Itu fokus kerjanya ada di ekspansi lahan, lahan-lahan yang tidak produktif kita buka dengan eksavator, kita bajak dengan traktor, petani bisa melakukan aktifitas. Intinya bahwa lahan-lahan yang tidak produktif, kita membuat dia jadi produktif,” ungkap kadis pertanian kabupaten Lembata, Jumat (22/12/2023).

Inovasi mader dan apung, lanjut Kanis, mader itu mandiri ayam petelur dan apung itu mandiri ayam pedaging yang kampung.

“Mengapa kita lolos ke provinsi, karena 2 inovasi dan beberapa inovasi sebenarnya yang tembus tetapi 2 ini karena kita sudah lakukan di tahun 2015, 2016 dan ada yang datang di 2018,” kata Kanis.

“Syarat memenuhi lomba ini, dia harus 2 tahun berjalan. Sehingga dia memenuhi syarat dan data-data pendukung lainnya sehingga kita bisa tembus. Dan kemarin tanggal 21 dan 20, tim inovasi dari provinsi datang untuk melihat lapangan apa yang saya persentasikan di Kupang itu benar tidak. 2 hari mereka uji petik di lapangan dan sudah kembali ke provinsi dan kita harapkan dari 2 ini bisa masuk di nominasi tingkat nasional dan kita bisa mendapatkan sesuatu misalnya anggaran tambahan dari Dau,” sambung Kanis Tuaq.

Kata Kanis Tuaq, khusus untuk mader dan apung, kita lagi bekerja keras supaya bisa mandiri di telur ayam.

“Posisi saat ini, kebutuhan telur ayam kita sudah 50 persen dari produksi sendiri. Memang sebagian masih dari luar tetapi kita sudah merangkak pelan-pelan sampai 50 persen. Dengan demikian maka perputaran uang dari 20 Miliard setiap tahun ke luar daerah untuk membeli telur ayam sekarang sudah turun menjadi 10 Miliard. Jadi uang kita masih 10 Miliard keluar tetapi sebagiannya kita sudah bertahan, kita sudah lakukan inovasi peternak ayam petelur sehingga penjualan produksi sudah berada di daerah sendiri,” katanya.

“Kita doakan, mudah-mudahan inovasi ini bisa tembus nasional dan bisa menghasilkan sesuatu untuk daerah ini,” harap Kanis Tuaq.

Kanis Tuaq juga mengucapkan terima kasih kepada Pemda Lembata yang sudah mendukung distan Lembata.

“Terima kasih kepada pak penjabat bupati lembata dan juga seluruh OPD lain yang sudah mendukung sampai dengan kita menghasilkan 2 inovasi ini sampai dengan tingkat provinsi dan mudah-mudahan penilaian terakhir kemarin sampai dengan tingkat nasional,” tutup Kanis Tuaq. (*/Willy)