INFOKINI.NET, LEMBATA – Dinas Koperasi, perindustrian dan perdagangan (Koperindag) Lembata menggandeng satuan polisi pamong praja Rabu 20 Maret 2024 melakukan kegiatan inspeksi mendadak (sidak) di 10 usaha dagang (UD) atau toko dalam rangka menindak lanjuti keluhan masyarakat terkait kenaikan harga beras.
Kadis Koperindag kabupaten Lembata, Wilem Leuweheq mengatakan sidak yang dilakukan kemarin masih dalam konteks pengawasan terhadap barang-barang beredar menjelang hari raya.
“Sidak kemarin juga kita merespon terkait informasi harga beras tidak stabil. Kita fokus diberas tetap juga beberapa item lain kita pantau misalnya timbangan dan kita temukan ada 1 toko yang kedapatan kurang beratnya, kita juga masih sidak biasa jadi hanya dalam bentuk teguran,” kata Wilem Leuweheq.
“Dari 10 toko yang kita lakukan Sidak, hanya 7 toko yang punya stok di gudang. Itupun tidak banyak, total dari sekian itu hanya 19 ton,” sambung Leuweheq.
Terkait harga beras di pasar dan di toko, katanya, beras medium masih 17 ribu dan premium 18 ribu.
“Harga yang kita temukan dalam sidak di pasar dan di toko harganya sama dengan di pasar. Naiknya dari 16 ribu ke 17 ribu dan dari 17 ribu ke 18 ribu mengalami kenaikan sejak 2 Minggu yang lalu,” terang orang nomor satu di dinas koperindag kabupaten Lembata ini.
Dikatakannya, untuk sementara operasi pasar dari dolog secara berkala masih berjalan.
“Kita diperintahkan pak bupati untuk membuat kajian kalau memang sangat dibutuhkan, dari Sulawesi Selatan Parepare akan membantu kita dan kita membelinya gunakan dana BTT,” imbuhnya.
Kata Wilem, Kondisi ini merupakan kondisi nasional.
“Pesan saya untuk masyarakat, pemda mengetahui dan memahami kondisi ini. Tetapi kondisi ini bersifat nasional karena itu langkah-langkah kita sangat terbatas. Kita tetap membantu masyarakat tetapi dengan kewenangan kami di koperindag, kita akan mempertegas pengawasan jangan sampai ada prilaku-prikaku nakal seperti penimbunan stok itu yang kita harus jaga supaya jangan ada yang bermain nakal seperti itu. Untuk masyarakat tetap tenang, kita tetap menjaga situasi alam yang tidak bersahabat, dalam 1 atau 2 hari ke depan pelayaran normal tentu stok beras kita akan terjaga,” tandasnya
“Dalam kegiatan sidak itu tidak ditemukan adanya penimbunan,” tutup Wilem Leuweheq. (*Willy)