Scroll untuk baca artikel
Pemprov NTT

Gubernur NTT Terima Audiensi Thresher Shark Indonesia 

17
×

Gubernur NTT Terima Audiensi Thresher Shark Indonesia 

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menerima audiensi dari organisasi Thresher Shark Indonesia (TSI) pada Jumat, 25 Juli 2025 di bertempat di ruang kerja Gubernur NTT.

Turut hadir mendampingi Gubernur, Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi NTT, Samuel Halundaka, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTT, Ondy Siagian, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Sulastri Rasyid, Sekretaris Dinas Pariwisata, serta Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif.

Thresher Shark Indonesia adalah inisiatif konservasi berbasis komunitas yang berdiri sejak tahun 2018. Organisasi ini fokus pada pelestarian Hiu Tikus Pelagis (Alopias Pelagicus) di perairan Alor dan Flores Timur, wilayah yang menjadi rumah penting bagi keanekaragaman hayati laut NTT.

Dalam pertemuan ini, TSI yang diwakilli oleh Program Manager, Yodhikson Marvelous Bang dan Adeliede Ratu Kore, menyampaikan laporan tahun 2024, sekaligus mempresentasikan perkembangan program dan capaian lapangan yang signifikan.

Yodhikson berharap audiensi ini menjadi ruang dialog terbuka untuk membahas kolaborasi antara Pemerintah Provinsi NTT dan TSI dalam isu-isu strategis konservasi laut, pemberdayaan masyarakat pesisir, dan penguatan ekonomi berbasis sumber daya lokal.

Disampaikan pula dalam audiensi tersebut, salah satu capaian penting TSI adalah penurunan drastis angka perburuan Hiu Tikus, dari sekitar 300 ekor per tahun menjadi hanya 20–30 ekor.

“Perubahan ini tidak hanya berkat pendekatan konservasi, tetapi juga melalui edukasi intensif kepada Nelayan yang sebelumnya menggantungkan hidup dari perburuan Hiu. Para Nelayan kini beralih menangkap ikan Tuna, sementara istri-istri mereka diberdayakan untuk menjalankan usaha mikro seperti produksi abon Tuna, granola jagung titi dan kerajinan tenun motif Hiu Tikus,” jelas Yodhikson.

Menurut, Yodhikson, inisiatif ini sangat relevan dengan semangat One Village One Product (OVOP) yang terus digencarkan oleh Pemerintah Provinsi NTT sebagai strategi pemberdayaan ekonomi lokal.

Yodhikson Marvelous Bang, juga menyampaikan bahwa TSI akan memulai inisiatif konservasi spesies Pari Mobula di Kecamatan Solor Timur. Program ini akan melibatkan partisipasi aktif anak muda dengan memanfaatkan platform media sosial sebagai sarana kampanye yang menyeluruh dan kreatif.

“Kami mengharapkan inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi NTT agar upaya konservasi dapat berjalan lebih efektif dan menjangkau masyarakat luas, khususnya generasi muda di wilayah pesisir,” ucapnya.

Dalam bidang pendidikan, TSI juga mengembangkan kurikulum konservasi laut yang telah diterapkan di 15 sekolah. Kurikulum ini tidak hanya menanamkan pengetahuan teoretis tentang lingkungan, tetapi juga melibatkan siswa secara langsung dalam aktivitas konservasi di lapangan. Program ini dilaksanakan dengan melibatkan tenaga Guru honorer. Evaluasi secara berkala juga dilakukan untuk memastikan tiap materi dikuasai oleh anak-anak didik.

“Rencananya kurikulum ini akan diterapkan juga di lima sekolah tambahan. TSI berharap Pemerintah Provinsi NTT dapat mendukung rencana ini misalnya dengan pengadaan alat peraga, modul pembelajaran, dan perluasan jaringan sekolah yang bisa terlibat dalam program ini,” terang Yodhikson.

Selain program di lapangan, TSI juga mendorong lahirnya regulasi daerah berupa Peraturan Daerah (Perda) konservasi dan perlindungan satwa laut.

“Tujuannya adalah memperkuat kerangka hukum pelestarian keanekaragaman hayati laut, sekaligus memastikan keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir dalam jangka panjang,” tambahnya.

Dalam tanggapannya, Gubernur NTT menyampaikan apresiasi dan komitmen penuh dalam mendukung langkah-langkah yang telah dilakukan TSI. Ia menilai bahwa pendekatan TSI menyentuh dua sisi penting : konservasi lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Pemerintah Provinsi NTT siap membangun kolaborasi lebih lanjut termasuk memperluas program pendidikan konservasi ke sekolah-sekolah lain di NTT, serta memperkuat sektor UMKM dan ekowisata berbasis laut,” ucap Gubernur Melki Laka Lena.

“Luar biasa anak-anak muda ini. Kami tentu akan berikan dukungan penuh untuk mereka,” tegas Gubernur menginstruksikan Perangkat Daerah terkait untuk bersinergi dan membangun komitmen mendukung TSI.

Diskusi yang berlangsung hangat tersebut turut menyinggung potensi sinergi di berbagai bidang, mulai dari wisata bahari, pendidikan lingkungan hidup, hingga ekonomi kreatif komunitas.

“Pemerintah Provinsi menyambut baik semangat dan inovasi yang ditunjukkan oleh generasi muda dalam inisiatif seperti TSI, dan berkomitmen menjadikan model ini sebagai referensi untuk pengelolaan wilayah pesisir lain di seluruh wilayah NTT demi kelestarian alam di bumi Flobamorata.” Pungkas Gubernur NTT.