Scroll untuk baca artikel
DaerahPendidikan

89 Guru akan Dimutasikan, Kadis Pendidikan Kabupaten Lembata Angkat Bicara

856
×

89 Guru akan Dimutasikan, Kadis Pendidikan Kabupaten Lembata Angkat Bicara

Sebarkan artikel ini

Kadis Pendidikan kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola

INFOKINI.NET, LEMBATA – Pemerintah Daerah kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam hal ini dinas pendidikan kabupaten Lembata rencana dalam waktu dekat akan melakukan mutasi terhadap sebanyak 89 guru, yakni guru Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 12 orang, guru Sekolah Dasar (SD) 43 orang dan guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) 34 orang.

Kepala dinas pendidikan kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Kamis (16/2/2023) menjelaskan latar belakang perlu dilakukan mutasi karena ada ketidakseimbangan komposisi guru di sekolah-sekolah.

Dikatakan, dirinya sudah mengusulkan hal itu ke penjabat Bupati Lembata dan BKPSDM Hanya lanjutnya, sampai hari ini belum ada keputusan.

“Kalau prosesnya sampai dengan bulan Maret, berarti tidak bisa dilakukan mutasi lagi karena proses belajar mengajar persiapan ujian. Sehingga kami sangat mengharapkan di bulan Februari ini sudah bisa dilakukan mutasi untuk persiapan anak-anak mengikuti ujian akhir semester ini,” harap Ansel Bahi sapaan akrabnya.

“Sebanyak 89 guru ini masih dalam draf, nanti disetuju pak bupati dulu,” sambung mantan camat Lebatukan ini.

Lanjutnya, kalau sampai dengan bulan Maret tidak, maka tidak dilakukan mutasi karena ketika Maret itu sudah ada persiapan untuk mengikuti ujian.

“Berarti harus ke tahun ajaran baru. Ketika ajaran baru berarti masalah lama terbawa terus sampai dengan sekarang karena kekurangan guru mengakibatkan kualitas pendidikan tidak bagus. Itu terbawa terus. Kita sangat mengharapkan proses di atas  cepat selesai supaya bisa membantu sekolah-sekolah,” ucap Ansel Bahi.

“Karena sekolah-sekolah dalam kota ini gurunya lebih. Kita harus melakukan mutasi karena ada sekolah yang hanya 2 guru negeri dan ada yang 1 guru negeri,” tambah mantan kaban Kesbangpol kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola.

Dijelaskannya, bebannya yang luar biasa 1 guru. Ia memberikan contoh di SDN Watuwara Wulandoni.

“Siswanya 54, guru Negeri hanya 1 yaitu kepala sekolah. Akhirnya dia harus merangkap sebagai bendahara. Bagaimana dia harus konsen mendidik anak, kesulitan. Sedangkan di Lewoleba ini kelebihan guru, tertumpuk di Lewoleba ini. Demikian juga di Bean dan Tobotani. Kita butuhkan segera supaya mengimbangkan kebutuhan,” jelasnya.

Diakuinya, memang guru di Lembata masih kurang. Jadi katanya, bagaimana caranya untuk memanfaatkan kurang ini agar bisa membantu mendidik anak-anak menuju kualitas yang lebih meningkat.

“Saya mengharapkan proses di BKPSDM segera ditindaklanjuti secara baik sehingga cepat dilakukan mutasi,” tutup kepala dinas pendidikan kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola. (*/Will)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *