INFOKINI.NET, LEMBATA – Sebagai sarana penangkapan ikan secara tradisional dan ramah lingkungan sekaligus untuk menjaga ekosistem laut, satu kelompok di desa Hadakewa, kecamatan Lebatukan, kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggunakan Bubu atau alat tangkap ikan secara tradisional.
Untuk diketahui, Bubu (alat tangkap ikan) dianyam berbentuk persegi menggunakan bahan bilah bambu kuning yang diiris tipis, terdapat lubang berbentuk kerucut di bagian belakangnya sebagai tempat ikan masuk ke dalam bubu.
Kepala desa Hadakewa, Klemens Kwaman, Senin (22/8/2022) kepada media ini menjelaskan bahwa, bubu atau alat tangkap ikan secara tradisional itu dikelola oleh satu kelompok di desa Hadakewa.
“Satu kelompok saja yang fokus ini. Jadi kemarin kita sudah jalani dengan bubu yang ada dan yang lain masih dirakit,” ungkapnya.
“Kita coba jalan kemarin itu, kita masih atur dia punya managemennya, paling tidak satu hari, kelompok itu bisa menghasilkan 200 ribu/hari,” ucapnya menambahkan.
Dijelaskannya, tahun ini desa menyediakan satu unit armada tangkap dan 50 unit bubu.
“Sudah beberapa hari kita lakukan penangkapan menggunakan Bubu atau alat tangkap ikan secara tradisional ini,” tandas kepdes Hadakewa, Klemens kewamaa.
Sementara untuk ternak, lanjutnya, desa lebih fokus kepada ayam petelur.
“Ayam petelur ini yang nanti kita coba subsidi silang untuk membantu Stunting. Jadi untuk sasaran Stunting dan keluarga miskin dan sebagainya, mungkin telur yang harganya 3000, kita buat jadi 1.500. 1.500 suport dari dana desa, subsidi silang kita bawa untuk membantu,” tutup kepdes Klemens kewamaa. (*/Willy)