INFOKINI.NET, KOTA KUPANG – Tenaga Ahli (TA) Pengembangan Ekonomi Desa kabupaten Kupang, Maria Kornelia Parera mengatakan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Kupang Sudah Berjalan Cukup Pesat.
Ungkapan ini disampaikannya kepada media ini usai Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) membuka Rapat Koordinasi Program Inovasi Desa Tingkat Provinsi NTT Tahun 2019 di Hotel Sasando Kupang, Jumat (5/4/2019).
“BUMDes di Kabupaten Kupang sudah berjalan cukup pesat. Jadi kita dari 160 Desa sudah terbentuk, sudah berjalan aktif dan memberikan kontibusi untuk PADes.dengan PADes ini bisa memberikan instrumen penguatan ekonomi Desa. Desa akan menjalankan kewenangannya berdasarkan asas rekognisi dan subsidiaritas tanpa ada intervensi”Memang kita sangat mengharapkan untuk tahun ini. Di mana desa bisa dapat membagun desanya sendiri berdasarkan dengan PAD yang dapatnya dari Bumdes itu sendiri,” katanya.
Menurutnya, usaha BUMDes di kabupaten Kupang itu bermacam-macam. Usaha itu terangkat dari potensi desa, masalah yang ada di desa dan kebutuhan yang ada di desa.
Lanjutnya, rata-rata di kabupaten Kupang itu lebih mengarah kepada kebutuhan desa, masalah desa dengan potensi. Potensi itu terangkat dari potensi yang mendorong sebuah produk keunggulan desa.
Lebih Lanjut, kata Maria, Untuk Penghasilan BUMDes perbulan/kabupaten bervariasi karena berdasarkan hasil keuntungan. “Jadi pembagian hasil usaha, keuntungan mereka itu dibagi berdasarkan anggaran dasar dan rumah tangga. Dan itu diatur sendiri dalam desa sehingga bervariasi berdasarkan hasil usaha,” tandas Maria.
Menanggapi pernyatan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) terkait 100 BUMDes untuk dikembangkan di NTT. Menurut Maria, untuk kabupaten Kupang sendiri, dirinya sangat optimis lebih dari 100 BUMDes.
“Karena yang sementara aktif berjalan saja semua aktif berjalan. Tetapi yang memberikan kontibusi PAD itu sudah ada 60 desa. Itu artinya BUMDes di kabupaten Kupang sangat berkembang. Sehingga diharapkan bapak gubernur 100 bumdes, saya optimis akan lebih dari 100 bumdes,” pungkas Maria Kornelia. (Willy)