Scroll untuk baca artikel
Daerah

Peringati Hari Bumi, Komunitas Bonsai Lembata Tanam Pohon di Mata Air Lite Ulumado

290
×

Peringati Hari Bumi, Komunitas Bonsai Lembata Tanam Pohon di Mata Air Lite Ulumado

Sebarkan artikel ini

INFOKINI.NET, LEMBATA –  Dalam rangka memperingati Hari Bumi internasional yang jatuh pada tanggal 22 April, Komunitas Bonsai Lembata (KBL) melakukan kegiatan penamanaman pohon di mata air Lite Ulumado, kecamatan Nubatukan kabupaten Lembata, Sabtu 23 April 2022.

Kegiatan ini bertujuan untuk menghijaukan kembali area mata air Lite Ulumado yang menjadi sumber mata air kehidupan bagi seluruh masyarakat kota Lewoleba dan sekitarnya.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan semangat masyarakat dalam merawat dan menjaga bumi agar tetap lestari.

Untuk kegiatan ini, Komunitas Bonsai Lembata menggandeng beberapa pihak seperti Pemerintah Desa Lite Ulumado, masyarakat, OMK dan unsur TNI.

Kurang lebih 200 anakan pinang lokal di tanam di lokasi mata air sementara sekitar 100 anakan dibagi kepada masyarakat desa untuk ditanam dipekarangan mereka di sekitar mata air.

KBL memilih mata air Lite Ulumado karena menurut KBL, mata air tersebut merupakan salah satu mata air yang menyangga kebutuhan air bersih Kota Lewoleba sejak awal.

Terkait dengan tanaman yang cocok untuk mata air, KBL berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Kepala KPHL (Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung) Lembata. Kepala KPHL merekomendasikan untuk menggunakan anakan pinang lokal yang sudah disiapkan oleh KPHL Lembata Resort Atadei di Kalikasa.

Tanaman pinang sangat baik untuk menyerap air hujan kedalam tanah. KPHL mendukung kegiatan KBL dengan mengalokasikan 300 anakan pinang lokal yang dihantar langsung dari Desa Katakeja ke Desa Lite Ulumado.

Ketua KBL, Herman Ola Egi pada usai penanaman pohon pertama mengatakan bahwa KBL datang dari Lewoleba untuk menanam 1 pohon ini semoga air yang ada di dalam menjadi bertambah dan bertahan untuk anak dan cucu selamanya.

“Kami dari Lewoleba, kami datang untuk menanam pohon ini. Semoga air yang ada di dalam tetap menjadi bertambah dan bertahan untuk anak cucu selama-lamanya. Ini berkartan dengan hari bumi, kami cinta padamu, kami sayang padamu”, ungkapnya.

Menurutnya, menjaga bumi menjadi kewajiban semua yang menghuni bumi dan dapat dilakukan dengan cara kita masing-masing baik secara pribadi maupun secara kelompok.

Dijelaskan, Kelompok Bonsai Lembata (KBL) memandang bahwa air yang merupakan kebutuhan vital manusia di bumi harus dijaga dan dilestarikan.

“Air harus dijaga dan dipertahankan dengan cara menanam dan merawat tanaman yang dapat menyimpan air terutama di mata air”, bebernya.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian KBL terhadap sumber mata air. “Mata air adalah sumber kehidupan kuta, dimana saja kita berada, yang pertama adalah air.

Menurutnya, mungkin hal-hal lain seperti jalan dan jalan, listrik kita bisa raba-raba tapi air menjadi faktor utama.

“Oleh karena itu, kami dari Komunitas Bonsai Lembata menggagas dan melaksanakan penanaman pohon di sumber mata air ini, tegasnya.

Herman berharap agar tanaman yang sudah di tanam bisa dirawat oleh masyarakat desa, areal disekitar mata air yang cukup luar itu bisa ditanam dengan tanaman-tanaman yang bisa menyerap air.

Atas suksesnya pelaksanaan kegiatan hari ini, KBL mengucapkan terima kasih kepada Kades beserta seluruh masyarakat Lite Ulumado yang dengan semangat bersama KBL menanam pohon.

“Kami juga berterima kasih kepada Kepala KPHL Lembata Bapak Linus Lawe beserta jajarannya yang menyumbang dan menyuplai bibit pinang Lokal. Terima kasih juga kepada unsur TNI yang sempat hadir”, tutupnya.

Jones Jogo, anggota KBL mengungkapkan kegembiraanya serta bangga bisa berkunjung langsung ke mata air dan menanam pohon.

“Saya rasa gembira dan bangga sekali bisa kunjung kesini (mata air) dan menanam pohon. Selama ini saya hanya minum air tapi tidak pernah lihat mata air. Ternyata ini mata air yang memenuhi kebutuhan air kita di Lewoleba”, kata Jones, Putra Ngada yang menetap di bilangan Akelohe ini.

Kegiatan ini disambut baik oleh pemerintah desa dan masyarakat Lite Ulumado.

Kepala Desa Lite Ulu Mado, Kon Ruing mengatakan, kegiatan ini bukanlah penghijauan tapi kita menanam pohon untuk mempertahankan mata air.

Kita kalau penghijauan beda dengan mempertahankan mata air.

Kades mengucapkan terima kasih kepada KBL yang telah menggagas dan melaksanakan penanaman pohon ini.

” Masyarakat sangat antusias menanam dan mereka berjanji untuk merawat karena tanaman ini memeiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi berkaitan dengan kebiasaan turun-temurun makan sirih pinang”, kisah seorang warga desa Lite Ulumado.

“Dulu pinang banyak sekali dilokasi ini, tapi karena semakin tinggi dan kami tidak bisa panjat lagi maka kami potong semua. Sejak kami potong pohon pinang ini, debit air menurun. Kami seanang sekali karena hari ini kita tanam lagi dan pasti kami akan petik buahnya nanti tapi kami tidak tebang lagi” ungkap warga setempat. (*/WK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *