Scroll untuk baca artikel
Daerah

Terkait Kapan Kapal Pelni Sandar di Pelabuhan Laut Lewoleba, ini Penjelasan Abdul Syukur Aklis

293
×

Terkait Kapan Kapal Pelni Sandar di Pelabuhan Laut Lewoleba, ini Penjelasan Abdul Syukur Aklis

Sebarkan artikel ini

Kepala kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas III Lewoleba, Abdul Syukur Aklis

INFOKINI.NET, LEMBATA – Kepala kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas III Lewoleba-Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) Abdul Syukur Aklis buka suara terkait kapan kapal Pelni sandar di pelabuhan laut Lewoleba.

Dijelaskannya, saat ini pihak distrik navigasi Kupang sedang melakukan survei kolam labuh dan kedalaman area sekitar pelabuhan laut Lewoleba pasca tenggelamnya kapal Shimpo pada tahun 2019 yang lalu.

Dikatakannya, pasca tenggelamnya kapal Shimpo belum ada survey kelayakan pelabuhan.

“Ini soal kelayakan sandar kapal dan juga keselamatan pelayaran. Ini panggilan tugas dan agenda saya pertama ketika bertugas di Lembata. Puji Tuhan, pa Kadis Perhubungan, Sekda dan Bupati Lembata juga sudah ada koordinasi dan ini agenda saya dan saat ini sudah ada tim Survei dari distrik navigasi kelas II Pelabuhan Kupang”, terang Abdul Syukur Aklis kepada media ini di ruang kerjanya, Jumat (12/11/2021).

Lanjut Abdul Syukur Aklis, kegiatan mereka untuk melakukan survey dan nanti dijadikan dasar untuk menyurati kementerian perhubungan agar mengeluarkan surat rekomendasi ijin sandar kapal.

“Memang sebelumnya ada kecelakaan kapal Shimpo dan setelah itu sudah ada pembersihan. Tetapi agar ada legal standing maka perlu ada survei oleh kementerian Perhubungan jika ada bangkai kapal atau sisa muatan yang masih berada di alur sandar kapal”, ungkapnya.

“Kemarin tanggal 9 November kita dapat surat dari Kupang, dan tanggal 10 tim survei tiba di Lembata dan langsung melakukan survei. Dan sekarang mereka sedang melakukan survey. Rencana survey sekitar 6 hari”, tandasnya menambahkan.

Abdul Syukur Aklis menjelaskan, agar tidak menggangu proses bongkar muat di pelabuhan laut Lewoleba maka survey dilakukan malam hari.

“Sementara untuk siang survey dilakukan di sisi darat, dan malam nanti survey sisi laut. Kemarin survey dari jam 6 sore sampai jam 3 pagi”, jelas Abdul Syukur Aklis.

Setelah selesai melakukan survey, lanjut Abdul Syukur Aklis, pihak Distrik Navigasi Kupang mengeluarkan surat rekomendasi untuk menindak lanjuti.

“Hasil rekomendasi itu diberikan ke UPP Lewoleba dan nanti Kantor UPP Lewoleba kembali memberikan rekomendasi ke Pemda Lembata, ke Dirjen Perhubungan Laut, Dirjen Lalu Lintas Laut, ke Direktorat Kepelabuhan dan Dirjen KPLP,” tukas Abdul Syukur Aklis.

Abdul Syukur Aklis berharap, agar hasil survey ini bisa digunakan sebagai acuan untuk kapal Pelni segera sandar di pelabuhan laut Lewoleba.

“Saya kira ini bisa membantu masyarakat, apalagi menjelang hari raya dapat membantu arus mudik tahun ini. Kita berharap agar hasil survey segera keluar agar bisa kita dapat menyurati Pemda dalam hal ini dinas perhubungan kabupaten Lembata, Pelni dan kementerian perhubungan dapat mengatur dan berkordinasi dengan pihak Pelni sehingga kapal bisa bersandar,” imbuh Abdul Syukur.

“Dengan survey ini menjadi dasar untuk kita keluarkan rekomendasi. Mudah-mudahan saja paling cepat sebelum hari raya Natal dan paling lambat awal tahun 2022,” pungkasnya. (*/WK)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *