INFOKINI.NET, LEMBATA – Guna mengantisipasi berbagai kerawanan dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang akan digelar pada 8 November 2021 mendatang, Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Anselmus Asan Ola angkat bicara.
Dikatakan Anselmus Asan Ola, pihaknya akan membangun komunikasi dengan TNI/Polri.
“Yang kita jaga itu jangan sampai terjadi kriminal semacam tawuran perkelahian,” ungkap Ansel Bahi sapaan akrabnya, Selasa (12/10/2021).
“Dinamika perpolitikan seharusnya kita dorong karena itu bagian dari proses demokrasi, yang penting di situ tidak ada saling sikut dan saling menjatuhkan satu sama lain. Kalau hanya sekedar untuk saling bersaing dalam hal ide itu kita dorong.
Dan pertumbuhan demokrasi di tingkat desa itu tetap berkembang dengan baik dan akhirnya di tanggal 8 November nanti partisipasi politiknya juga tinggi dan orang banyak datang ke TPS untuk memberikan suaranya,” kata mantan camat Lebatukan.
Dijelaskannya, dengan mencermati situasi terkini, maka, setelah mendapatkan masukan dari teman-teman di lapangan terus dikaji dan menggandeng semua pihak termasuk partai-partai politik.
“Sehingga kita lagi melakukan silahturahmi ke seluruh partai politik, karena mereka punya struktur sampai ke tingkat desa, mereka punya konsetuen yang bisa sama-sama memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar masyarakat dengan sadar untuk berpartisipasi secara elegan dengan tetap memegang teguh etika berpolitik. Jangan saling sikut dan lain sebagainya,” terangnya.
Menurutnya, di tingkat desa skupnya kecil, hubungan kekeluargaannya pasti ada. Jangan sampai hanya karena kepentingan politik merebut sebuah kursi akhirnya kekeluargaan tercerai berai.
“Itu yang kita jaga. Sehingga dengan tokoh agama juga kita bangun komunikasi lewat FKUB. Rencana Minggu depan kita mulai turun Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk menggalang harmonisasi kehidupan di tingkat desa agar proses politik di desa bisa berjalan dengan baik. Itu kewenangan kami, karena ke politik maka kami bersentuhan dengan partai-partai politik, bersentuhan dengan FKUB, dan aparat keamanan,” tandasnya.
Kaban Kesbangpol Lembata berharap agar kesadaran politik masyarakat semakin tinggi.
“Yang pertama kita sudah melihat bahwa eksplorasi masyarakat tinggi sekali. Kita lihat dari begitu banyak calon, memang ada beberapa desa yang hanya satu calon saja, mungkin dari awal satu saja tetapi dari 144 desa itu eforia untuk memanfaatkan hak politik itu tinggi sekali. Ada yang sampai lebih dari 5 harus di proses ulang,” imbuhnya.
“Terus yang kita harapkan sekarang, kondisi ini harus tetap kita jaga sehingga pada saat tanggal 8 November nanti masyarakat yang memiliki hak pilih berbondong-bondong ke TPS untuk memberikan hak suaranya,” tutup Kaban Kesbangpol Lembata, Anselmus Asan Ola. (*/WK)